- Laporan : NN
- Editor : Gusti Oka
Foto : Komunitas Tamiya Luwu Timur saat menggelar Lomba Tamiya beberapa waktu lalu (Timuronline)
LUWU TIMUR,Timuronline – Peredaran Narkotika dan Obat-obatan Terlarang (Narkoba) di Indonesia sudah memasuki tahap darurat. Bahkan pemerintah melalui Badan Narkotika Nasional (BNN) telah mengatakan bahwa Indonesia darurat narkoba.
Peradaran narkoba khususnya sabu bukan hanya menggerogoti satu atau dua wilayah di Indonesia, melainkan peredaran barang haram ini telah masuk dan beredar di banyak wilayah tak terkecuali di Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan.
Hal itupun melahirkan rasa keprihatinan berbagai elemen di daerah yang dikenal dengan julukan Bumi Batara Guru ini, tak terkecuali Komunitas Tamiya Malili (TMC) Luwu Timur.
” Tiap tahun bahkan hampir tiap bulan, polisi membongkar dan menangkap pelaku narkoba di wilayah ini. Artinya, daerah kita ini boleh dikatakan sebagai “ladang” empuk bagi para pelaku untuk mengedarkan sabu. Belum lagi narkoba jenis lainnya yang itu bukan hanya menyentuh orang-orang dewasa, melainkan juga anak-anak sekolah,” Tutur Ketua TMC, Rifal Djufri, Minggu (05/08/18)
Dia mengajak kepada seluruh masyarakat Luwu Timur khususnya bagi para pelaku dan pecandu narkoba, agar segera menjauhi narkoba.
” Masa depan daerah, bangsa dan negara ini akan hancur karena narkoba. Kita sebagai penerus bangsa, sudah saatnya kita menyatakan perang terhadap narkoba. Mari ingatkan keluarga, sahabat dan orang-orang yang berada di sekitar tentang bahaya narkoba. Narkoba menghancurkan hidupmu dan keluargamu,” Imbuhnya.
Komunitas Tamiya di Luwu Timur sendiri kerap menggelar kegiatan lomba tamiya dengan tema “Jauhi Narkoba”. Hal ini sebagai salah satu wujud komunitas mobil mini tersebut untuk membantu pemerintah dan pihak kepolisian dalam memberantas peredaran narkoba. (Redaksi)