LUWU TIMUR,Timuronline – Disaster Risk Reduction Centre (DRRC) Universitas Indonesia di bawah pimpinan Prof. Fatma Lestari dan tim selama tiga minggu terakhir telah melakukan pengambilan sampel air, udara, dan tanah sebagai tindak lanjut atas tumpahan oli milik PT. Vale Indonesia di Kecamatan Towuti.
Pengambilan sampel tersebut dilakukan secara terbuka, dicatat waktu dan koordinatnya, disegel sesuai standar, dan diuji di laboratorium resmi.
Hasil uji hingga 24 September 2025 menunjukkan kadar Merkuri (Hg) 0.0008 mg/L dan Chromium (Cr6+) 0.01 mg/L—jauh di bawah baku mutu I. Hal ini menegaskan bahwa kualitas air dan tanah di wilayah terdampak berada dalam batas aman. Prof. Fatma menyampaikan,

“ Kami memahami kekhawatiran masyarakat. Karena itu, seluruh pengambilan sampel dilakukan terbuka, terdokumentasi, dan hasilnya berbasis sains. Jika masih ada keraguan, kami siap mendampingi agar masyarakat benar-benar merasa yakin bahwa pemulihan dilakukan secara bertanggung jawab.” Ujar Prof Fatma saat menyampaikan hasil pengambilan sampel di hadapan Anggota DPRD Luwu Timur dalam RDP yang digelar, Jumat (26/09/2025)
Sementara itu, Head of External Relations PT Vale, Endra Kusuma mengatakan pihaknya bersama Pemerintah Kabupaten Luwu Timur telah menyusun klasifikasi dampak yang mencakup sawah, kebun, empang, ternak unggas, ternak besar, nelayan, hingga sumur air.
Klasifikasi ini terbagi berdasarkan tingkat keparahan rendah, sedang, hingga tinggi. Pendekatan ini diharapkan dapat memastikan setiap warga terdampak menerima penanganan yang proporsional dengan kondisi riil di lapangan. Proses saat ini telah memasuki tahap verifikasi menuju penandatanganan perjanjian pembayaran dan penyaluran. (*)





























