Laporan : Rd
LUWU TIMUR,Timuronline – Jika dibeberapa wilayah atau desa, seorang Kepala Desa (Kades) ramai-ramai membangun desa dengan pembangunan fisik seperti jalan, bangunan fasilitas publik dan lain-lainnya, di desa yang satu ini agak berbeda.
Desa Baruga namanya. Desa yang berada di Kecamatan Malili, Kabupaten Luwu Timur ini mungkin jarang kita temui adanya pembangunan fisik. Bukan tanpa alasan, Sang Kades bernama Roy Mursyam justru ingin membangun desa dimulai dari membangun karakter masyarakatnya, fisiknya belakangan.
” Pada era reformasi di negeri kita sekarang ini banyak sekali dijumpai perilaku masyarakat yang terasa menyimpang dari norma-norma tradisi yang menggambarkan kepatutan sosial. Ada yang menganggapnya sebagai konsekuensi logis reformasi, ada juga yang mengangap sebagai fenomena reformasi yang kebablasan. Bagi saya, karakter atau sifat masyarakat kita perlu diubah, yang tadinya agak menyimpang, kita arahkan ke hal-hal yang positif,” Ungkap Roy, saat ditemui pewarta Timuronline, Selasa (08/10/19) saat menghadiri acara aqiqa salah seorang warganya.
Roy melanjutkan, fenomena-fenomena menyimpang masyarakat terkadang menjadi bumerang bagi pemerintah dalam membangun daerah.
” Contoh salah satunya, di desa saya Desa Baruga, beberapa masyarakatnya kerap mengkomsumsi minuman keras dan hal itu telah berdampak pada meninggalnya dua orang warga kami. Nah, dari situ, kami aparat desa bekerjasama dengan BPD, tak hentinya mengingatkan kepada masyarakat akan bahaya miras, kita datangi satu persatu rumah mereka dan memberikan mereka pemahaman. Alhamdulilah, seiring waktu sudah ada perubahan. Sisa yang lain-lain, seperti kenakalan remaja dan sebagainya. Semuanya akan kita ubah kearah yang lebih positif. Kalau pembangunan fisik itu, ada sih tapi tidak sepenting dengan pembangunan karakter masyarakat kita. Yah belakangan saja. Kalau semuanya sudah sejalan dan sesuai harapan kita bersama, yuk kita bangun kampung kita,” Tutupnya. (Redaksi)