Sambangi Lima Desa di Towuti, Sufriaty Beri Bantuan Makanan Tambahan Untuk Balita Kategori Stunting

LUWU TIMUR, Timuronline – Ketua Tim Penggerak (TP) Pemberdayaan Perempuan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK), Hj. Sufriaty didampingi Ketua Bidang Empat TP PKK Lutim, Hj. Masrah Bahri Suli dan Ketua TP PKK Kecamatan Towuti, Haidir Alwi beserta rombongan, menyambangi TP PKK yang berada di lima desa di Kecamatan Towuti sekaligus menyerahkan bantuan makanan tambahan bagi balita dengan kategori stunting, Senin (25/07/2022).
Kelima desa tersebut adalah Desa Tokalimbo, Desa Masiku, Desa Loeha, Desa Rante Angin dan Desa Bantilang.
Ketua TP PKK Lutim, Hj. Sufriaty mengatakan, penyerahan bantuan makanan tambahan itu bertujuan untuk menyembuhkan sekaligus mencegah stunting dan gizi buruk bagi anak.
“Kami menganggap bahwa lima desa ini memiliki angka stunting yang sangat tinggi. Sehingga mudah-mudahan pemberian makanan tambahan ini menjadi stimulan bagi ibu-ibu yang memiliki anak dengan kategori stunting, agar mereka mau memberikan anaknya makanan yang bergizi,” katanya.
Menurutnya, pola makan yang bergizi dan dengan menjaga lingkungan agar tetap bersih merupakan hal utama untuk menjaga anak agar tidak stunting.
“Tentu bukan menjadi harapan kita jika anak-anak tumbuh besar tetapi tidak dalam keadaan sehat dan cerdas. Olehnya itu, kami berharap ada generasi emas yang dapat meneruskan apa yang telah kita laksanakan sekarang ini,” imbuhnya.
Baca Juga:
Ia juga mengimbau kepada para pendamping desa untuk senantiasa mengontrol. Jadi bukan hanya pendataan, tetapi juga memotivasi dengan memberikan penyuluhan terhadap seluruh masyarakat.
“Diharapkan juga ada kerjasama dengan TP PKK di lima desa, sehingga tidak ada lagi kasus dan anak dengan kategori stunting. Selain itu, semoga anak-anak yang stunting bisa segera pulih,” harapnya.
Tidak hanya itu, Hj. Sufriaty bersama rombongan juga melakukan Supervisi, Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan (SMEP) II kepada pengurus TP PKK di lima desa tersebut.
Terakhir, ia menyampaikan, pengurus TP PKK desa harus mempunyai program kerja yang memberikan manfaat bagi masyarakat.
“Jangan sampai para pengurus hanya menunggu perintah dan arahan saja, kami tidak berharap demikian,” tandasnya. (ikp-kehumasan/kominfo-sp)