Menu

Mode Gelap
Ketua DPRD Lutim Sebut Kejuaraan Sepakbola Kajati Sulsel Cup Untuk Kepentingan Daerah Wabup Lutim Apresiasi Kajari Lutim Gelar Kejuaraan Sepakbola Kajati Sulsel Cup I Agus Melas : Kejuaraan Sepakbola Kajati Cup Wujud Nyata Dukungan Perkembangan Sepakbola di Lutim Kajari Lutim Buka Kejuaraan Sepakbola Kajati Sulsel Cup I Korban Tenggelam di Sungai Pawosoi Ditemukan Tak Bernyawa, Keluarga Histeris Komitmen Tingkatkan Kualitas SDM, PT Vale Luncurkan Program Pengembangan Kualitas Pendidikan se-Loeha Raya

LUWU TIMUR · 3 Jun 2022 12:27 WITA · Waktu Baca

SRI Organik PT Vale, Harapan Baru Pertanian Produktif dan Ramah Lingkungan di Pomalaa

Perbesar

“Karena penerapan SRI Organik hanya memerlukan bibit sebanyak 3-5 Kg, sementara yang konvensional sebanyak 70-100 Kg,” kata Onang saat presentasi hasil PSRLB, disela-sela panen raya di Pomalaa, Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara, Rabu (01/06/2022).

Dia menjelaskan,selain biaya pembibitan yang murah dibanding pola konvensional, cara menanamnya juga mudah, yakni dengan sistem tanam pindah. Dengan sistem ini, benih padi disemaikan terlebih dahulu di lahan yang terpisah, yang biasa disebut lahan persemaian selama 20 sampai 24 hari. Setelah bibit siap untuk dipindahkan, bibit lalu ditanam ke petakan sawah.

“Jadi kita tidak lagi tergantung pada pemasok pupuk dan pestisida. Saya berterimakasih kepada PT Vale yang telah memberikan pembinaan PSRLB melalui metode SRI Organik ini. Sekarang kami bisa buat sendiri pupuk dan MOL (mikro organisme lokal) ini,” ungkap Onang.
Empat minggu pertama, diakui Onang cukup kesusahan. “Namun dengan pendampingan penuh dari PT Vale dan Yayasan Aliska kami lebih cepat paham,” tuturnya.

Sementara itu, Bupati Kolaka, Ahmad Safei mengaku senang atas hasil panen raya perdana program PSLRB dengan metode SRI Organik. Dia mengapresiasi dan berterimakasih kepada PT Vale yang telah menyosialisasikan program tersebut kepada para petani di Kolaka, sehingga membawa perbaikan kehidupan pertanian yang lebih baik.
“Padi SRI Organik ini dapat meningkatkan produksi nyata dari 4 Ton per hektarnya gabah kering menjadi 8 Ton per hektarnya dengan kualitas padi yang lebih baik,” ungkapnya.

Artikel ini telah dibaca 0 kali

Penulis

Baca Lainnya

Ketua DPRD Lutim Sebut Kejuaraan Sepakbola Kajati Sulsel Cup Untuk Kepentingan Daerah

10 Mei 2024 - 22:19 WITA

Wabup Lutim Apresiasi Kajari Lutim Gelar Kejuaraan Sepakbola Kajati Sulsel Cup I

10 Mei 2024 - 20:34 WITA

Agus Melas : Kejuaraan Sepakbola Kajati Cup Wujud Nyata Dukungan Perkembangan Sepakbola di Lutim

10 Mei 2024 - 20:11 WITA

Kajari Lutim Buka Kejuaraan Sepakbola Kajati Sulsel Cup I

10 Mei 2024 - 19:54 WITA

Korban Tenggelam di Sungai Pawosoi Ditemukan Tak Bernyawa, Keluarga Histeris

10 Mei 2024 - 19:01 WITA

Trending di LUWU TIMUR
Exit mobile version