SMAN 5 Gowa Masuk Nominasi LSS Nasional

Laporan : Mda

Foto : Ilustrasi (Int)

MAKASSAR,Timuronline – Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 5 Gowa yang sebelumnya dikenal dengan SMUN 02 Andalan Tinggimoncong Malino, menjadi satu-satunya wakil Sulawesi Selatan masuk nominasi Lomba Sekolah Sehat (LSS) Nasional 2018.

Kepala SMUN 5 Gowa, Sudarman, Senin (22/10/18) menjelaskan, rombongan SMUN 5 Gowa menuju Jakarta menggunakan pesawat Selasa (23/10/18) pagi untuk mengikuti rangkaian acara penganugerahan penghargaan LSS tersebut yang dimulai di Hotel Aryaduta Jakarta pukul 13.00 WIB.

Rombongan SMAN 5 Gowa terdiri atas Sudarman (Kepala Sekolah), Mardiana (Tim Pembina Unit Kesehatan Sekolah –TP UKS) dan tiga orang siswa yang tergabung dalam Kader Kesehatan Remaja (KKR) masing-masing, Muhammad Awaluddin Yusuf, Syarifah Triya Nur Nahdiah, dan A.Glazian Aliah Gazali.

Acara yang berlangsung hingga 26 Oktober 2018 itu diisi dengan berbagai agenda. Pada malam hari 23 Oktober 4 finalis akan menyampaikan paparannya. Pada pagi hari 24 Oktober, peserta dari 21 provinsi se-Indonesia tersebut akan mengunjungi Istana Presiden di Bogor. Sekembali dari kunjungan ke Istana, dilanjutkan pemaparan 24 finalis
hingga malam hari. Pada hari Kamis (25/10/18) pagi dilanjutkan dengan pemaparan 4 finalis dan gladi resik acara penganugerahan penghargaan LSS tahun 2018.

Puncak acara penyerahan dilaksanakan pada pukul 13.30 yang didahului audisi dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kemenkes, Kemendagri, dan Kemenag. Pada malam hari dilanjutkan dengan acara malam
keakraban.

“Di Sulsel hanya SMAN 5 Gowa yang masuk nominasi,” Sudarman menjelaskan melalui whatsapp, Senin petang.

Provinsi yang masuk nominasi nasional LSS 2018 adalah Aceh, Sumatera Barat, Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Bengkulu, Lampung, Bangka Belitung, DKI Jakarta, Jawa Barat, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Banten, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Bali, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi Selatan, dan Sulawesi Tengah. Kemendikbud menanggung biaya akomodari, konsumsi, dan transportasi dua orang dari setiap daerah, yakni kepala sekolah dan Tim Pembina UKS. (Redaksi).