Menu

Mode Gelap
Kalahkan Yordania, Timnas Indonesia U23 Lolos ke Babak Delapan Besar, Korea atau Jepang Calon Lawan Pemkab Lutim Ikuti Gerakan Peduli Stunting Secara Virtual Jaga Kelestarian Bumi, Pemkab Gelar Penanaman Pohon Laga Penentuan Group A Piala Asia U23, Tiga Negara Berebut Posisi Runner Up Termasuk Indonesia U23 Ini Run Down Kegiatan HUT Luwu Timur ke-21 Hadiri Perayaan Syukur Peresmian Gereja, Ini Pesan Wakil Bupati Luwu Timur

MANCANEGARA · 9 Feb 2018 07:11 WITA · Waktu Baca

Seniman Mancanegara Cicip Tahu Aci Khas Tegal Dan Lihat Bangunan Tua Pabrik Gula Pangkah

SLAWI – Sejumlah seniman dari mancanegara yang mengisi di acara Bumijawa Festival diajak untuk berkeliling menikmati kekhasan Kabupaten Tegal.

Field trip ini berakhir di Pabrik Gula Pangkah, Kecamatan Pangkah, Kabupaten Tegal.

Sebelumnya, para seniman itu mengisi acara di festival budaya di Desa Cempaka, Kecamatan Bumijawa, Kabupaten Tegal, pada Sabtu dan Minggu (3-4/2/2018).

Setiba di pabrik gula yang berusia ratusan tahun itu, pengelola pabrik gula itu menyambut hangat para seniman itu dan menyuguhkan berbagam macam makanan khas Kabupaten Tegal.

Makanan yang disajikan di antaranya ada tahu aci, sayur asem, wader, mujahir goreng, petai, es tebu dan polo pendem.

Bangunan tua pabrik gula menjadi daya tarik tersendiri.

Satu persatu bagian dari bangunan pabrik dikunjungi. Dimulai makan di Rumah Besaran, bengkel lokomotif, Stasiun Besali, Stasiun Ketelan, Stasiun Pabrik Tengah, Stasiun Puteran, dan Stasiun Listrik. Kemudian, menuju Argo Wisata PG menggunakan kereta loko tebu dan berakhir di Stasiun Gilingan.

“Setiap tempat yang ada di Pabrik Gula Pangkah ini kami beri nama dengan stasiun. Bangunan- bangunan yang ada ini merupakan bagian dari pabrik gula,” kata Humas PG Pangkah, Didiet, dalam keterangannya.

Seorang seniman asal Jepang, Satoko, mengungkapkan awalnya mengira tidak ada yang bisa dilihat di pabrik gula tua tersebut.

Namun, setelah dirinya masuk ke dalam pabrik, ia merasa terkejut karena melihat isi pabrik.

“Awalnya saya sedikit malas. Tapi, setelah masuk pabrik, ternyata mesinnya itu ternyata buatan Belanda, Jerman, bahkan Jepang, kemudian cara membuatnya juga menurut saya rumit walaupun mesinya sudah tua tetapi masih bisa dipakai,” ujarnya.

Menurutnya, zaman sekarang ini, semuanya serba menggunakan teknologi. Di Jepang pun semuanya serba robot.

“Tetapi, di sini masih ada tangan dan kontrol manusia, masih memberdayakan manusia bukan robot, ini yang membuat saya terkesan,” herannya. (*)

 

sumber : http://jateng.tribunnews.com/2018/02/06/seniman-mancanegara-cicip-tahu-aci-khas-tegal-dan-lihat-bangunan-tua-pabrik-gula-pangkah

Artikel ini telah dibaca 2 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

CEO PT Vale Bicara Penurunan Limbah dan Emisi pada Talkshow KHLK di COP-28 Dubai

7 Desember 2023 - 10:13 WITA

Vale Indonesia

CEO PT Vale di COP 28 Dubai Tegaskan Komitmen Menjadi Perusahaan Rendah Karbon Terdepan di Dunia

3 Desember 2023 - 10:41 WITA

Vale Indonesia

Vale Umumkan Kemitraan Strategis Bersama Manara Minerals dan Engine No. 1 untuk percepatan pertumbuhan bisnis Energy Transition Metals

2 Agustus 2023 - 12:57 WITA

Vale Indonesia

Jadi Pembicara di Jerman, Febriany Eddy : Vale Konsisten Jalankan Pertambangan Berkelanjutan

21 April 2023 - 10:06 WITA

Febriany Eddy

Bupati Luwu Timur Apresiasi Pementasan Teater La Galigo di Yogyakarta

26 September 2022 - 21:16 WITA

Trending di KABAR PEMDA