Menu

Mode Gelap
Jadwal Laga Pembukaan Turnamen Sepakbola Antar OPD/Instansi Vertikal se-Lutim Dirjen Kemendes PDTT Kunker ke Luwu Timur Akbar Pesta Syukuran Bersama Jemaat Gereja POUK Sorowako Buka F-JPBL 2024, Wabup Akbar : Kita Harus Bangga Tinggal di Tana Luwu Dinas P2KB Lutim Gelar Genre Festival Bupati Lutim Ikut Sosialisasi Tahapan Pilkada di Makassar

LUWU TIMUR · 19 Mei 2021 09:25 WITA · Waktu Baca

Samakan Persepsi Tentang Stunting, Dinkes Lutim Gelar Konvergensi

Perbesar

Laporan : Rs

Editor : Rd

LUWU TIMUR,Timuronline – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Luwu Timur melaksanakan pertemuan koordinasi, intervensi, dan integrasi (Konvergensi) Stunting. Pertemuan ini dibuka Asisten Pemerintahan, Dohri As’ari, yang berlangsung di Aula Hotel I Lagaligo Kecamatan Malili, Rabu (19/05/2021).

Pertemuan Konvergensi ini juga dihadiri narasumber dari Guru Besar Fakultas Kesehatan Unhas, Prof. Veni Hadju dan Perwakilan Dinas Kesehatan Provinsi Sulsel. Turut hadir Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Luwu Timur, Hj. Sufriaty Budiman, para Kepala OPD, Camat dan Kepala Puskesmas.

Kabid Kesehatan Masyarakat (Kesmas) Kabupaten Luwu Timur, Balobo Abbas mengatakan, kegiatan ini bertujuan untuk menyamakan persepsi terkait upaya untuk menekan jumlah kasus stunting di Kabupaten Luwu Timur.

” Kegiatan ini berlangsung selama dua hari, 19-20 Mei 2021 dengan peserta dari 17 Puskesmas, Camat dan Kepala OPD terkait,” jelasnya.

Mewakili Bupati, Asisten Pemerintahan, Dohri As’ari mengatakan, stunting atau sering disebut kerdil atau pendek merupakan kondisi gagal tumbuh pada anak usia dibawah lima tahun (balita) akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang pada periode 1000 hari pertama kehidupan (HPK) yaitu mulai dari dalam kandungan hingga berumur 2 tahun.

“Olehnya itu, sangat diperlukan upaya pencegahan secara komprehensif mulai dari pelayanan standar ibu hamil, ibu bersalin di fasilitas kesehatan, bayi baru lahir dan balita mendapatkan pelayanan sesuai standar,” katanya.

Lanjut Dohri, kekurangan gizi kronis pada 1000 HPK, tidak hanya berdampak pada tinggi badan balita tapi juga berdampak pada tingkat kecerdasan dan kesehatan dalam jangka panjang.

“Makanya upaya percepatan penurunan stunting merupakan program prioritas Pemerintah sesuai lampiran Perpres Nomor 18 Tahun 2020 tentang RPJMN 2020-2024 dengan target penurunan stunting sebesar 14 persen,” jelasnya.

Untuk Kabupaten Luwu Timur, kata Dohri, persentase balita stunting tahun 2019 sebesar 7,12 persen dan menurun pada tahun 2020 sebesar 6,2 persen. “Meski dibawah angka nasional, namun bukan berarti kita bisa berhenti melakukan upaya pencegahan stunting. Upaya ini harus tetap digalakkan bersama,” katanya.

Mengakhiri sambutannya, Dohri berharap agar para stakeholder terkait dapat terus bersinergi dan berkolaborasi dalam upaya penanggulangan dan penurunan angka stunting sehingga terwujud generasi berkualitas dimasa depan. (hms/ikp/kominfo)

 
 
 
 
Artikel ini telah dibaca 2 kali

Penulis

Baca Lainnya

Jadwal Laga Pembukaan Turnamen Sepakbola Antar OPD/Instansi Vertikal se-Lutim

19 Mei 2024 - 19:42 WITA

Dirjen Kemendes PDTT Kunker ke Luwu Timur

19 Mei 2024 - 10:58 WITA

Akbar Pesta Syukuran Bersama Jemaat Gereja POUK Sorowako

19 Mei 2024 - 10:47 WITA

Buka F-JPBL 2024, Wabup Akbar : Kita Harus Bangga Tinggal di Tana Luwu

19 Mei 2024 - 10:39 WITA

Dinas P2KB Lutim Gelar Genre Festival

18 Mei 2024 - 20:05 WITA

Trending di KABAR PEMDA
Exit mobile version