Pembangunan RRI dan Gedung Bedah RSUD I Lagaligo Telan Anggaran 34 Miliar

Pembangunan RRI dan Gedung Bedah RSUD I Lagaligo

LUWU TIMUR,Timuronline – Guna memastikan percepatan selesainya pembangunan Ruang Rawat Inap (RRI) satu kamar satu pasien dan Gedung Bedah di RSUD I Lagaligo, Bupati Luwu Timur, H. Budiman  kembali meninjau ke lokasi pembangunan yang telan anggaran 34 Miliar itu, Selasa (14/09/2021).

Selain meninjau lokasi pembangunan RRI  yang tengah dilakukan penimbunan dan pemasangan tiang cor beton, Bupati juga meninjau pembangunan Gedung Kamar Operasi Bedah atau OK (operatie kamer) RSUD I Lagaligo yang ada di rumah sakit tersebut.
 
Pada peninjauan ini, Bupati H. Budiman menginstruksikan kepada unsur pelaksana pembangunan agar dapat memaksimalkan pelaksanaan pekerjaan pembangunan sesuai mekanisme dan prosedur serta pedoman kerja.
 
“ Saya harapkan pembangunan ruang rawat inap ini dapat selesai sesuai target waktu yang telah ditentukan, begitu juga dengan Gedung OK/Bedah,” ujar H. Budiman.
 
Baca Juga :
 
Sebagaimana peninjauan sebelumnya, (30/08/21) lalu, Bupati H. Budiman menyebutkan bahwa, pembangunan ruang rawat inap satu kamar satu pasien ini merupakan bentuk komitmen Pemerintah daerah untuk mengoptimalkan pelayanan kesehatan sebagaimana yang telah tertuang dalam RPJMD 2021-2026. Disisi lain, program ini juga merupakan janji kampanye yang mesti direalisasikan untuk masyarakat.
 
Putu Gede selaku Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) saat dikonfirmasi mengatakan bahwa, pelaksanaan dua kegiatan yang ada dilokasi ini dikerjakan oleh dua perusahaan yang berbeda.
 

Proyek Oleh PT. Milenium Persada dan PT. Bangun Bumi Indah

 
PT. Milenium Persada mengerjakan pembangunan ini dengan nilai kontrak Rp. 14.730.530.000, sementara untuk Gedung OK/Bedah oleh PT. Bangun Bumi Indah dengan nilai kontrak RP. 19,591.904.000.
 
” Kegiatan ini telah berjalan sejak 19 Juli 2021, sumber dana APBD (DAK) Luwu Timur dan waktu pelaksanaan 150 hari kalander,” Kata Putu Gede.
 
Lebih lanjut Putu Gede menyebutkan, Ruang rawat inap nantinya memiliki struktur tiga lantai. Setiap lantai ruang perawatan satu kamar satu pasien berjumlah 16 kamar, sementara gedung ruang operasi  dua lantai. Lantai satu Pelayanan Laboratorium Klinik dan Laboratorium Patologis Klinik. Khusus lantai dua akan ada tiga kamar operasi dan satu kamar operasi kecil. (hms/ikp/kominfo)