Menu

Mode Gelap
Prinsip 3P Jadi Acuan PT Vale Wujudkan Transisi Energi yang Berkeadilan Jayadi Nas : Mari Bekerja Wujudkan Hal Yang Baik Pimpin Apel Pagi, Ini Tiga Penekanan Pjs Bupati Luwu Timur Pjs Ketua TP PKK Lutim : Tetap Lanjutkan Program-program yang Telah Direncanakan Millenial Tahu Pembangunan, Pilih Budiman – Akbar Karena Prestasi Bukan Cuan Hilirisasi Pertanian dan Perkebunan Jadi Program Unggulan Budiman-Akbar untuk Meningkatkan Ekonomi Luwu Timur

SULSEL · 26 Feb 2018 12:48 WITA

Profesor Musakir : Polisi Telah Melakukan “Diskresi”

MAKASSAR, Timuronline – Tindakan polisi menembak mati pria bersenjata tajam yang mengamuk di Pasar Mangkutana beberapa hari lalu dibenarkan, karena itu masuk kategori “diskresi”.

” Diskresi itu adalah tindakan spontan yang tidak membutuhkan waktu atau interval (apalagi harus meminta izin komandan) untuk bermusyawarah mencari solusi di luar ketentuan (SOP) dengan syarat tindakan itu membahayakan nyawa orang lain atau harta benda,” Kata Doktor Hukum Pidana yang juga Guru Besar Sosiologi Hukum Universitas Hasanuddin (Unhas) Prof. Musakir, kepada Timuronline”, Senin (26/2/2018) malam.

Maha guru yang juga sesepuh dan karateka Sulawesi Selatan itu menegaskan, polisi dapat mengambil tindakan “diskresi” apabila seseorang akan mengancam keselamatan orang lain atau polisi itu sendiri. Apalagi pelaku tersebut mengamuk sembari membawa senjata tajam.

” Tidak hanya membahayakan polisi, tetapi juga orang banyak. Apalagi kalau peristiwanya terjadi terhadap orang banyak, seperti di pasar,” ujar Guru Besar Fakultas Hukum Unhas yang juga Wakil Ketua Umum KONI Sulawesi Selatan tersebut.

Musakir mengatakan, syukur hanya pelaku yang menjadi korban, kalau banyak orang yang jadi korban akibat perbuatannya, jelas akan sangat membahayakan dan merugikan.

Lantas, apakah polisi dapat mengambil tindakan ‘diskresi’ tanpa melakukan tembakan peringatan ?

” Jika polisi melihat situasi sudah sangat membahayakan, tidak perlu melakukan tembakan peringatan. Sebab, akan terjadi korban,”jawabnya.

Dia mengatakan, biasanya polisi di lapangan sebelum mengambil tindakan tegas, terlebih dahulu harus meminta petunjuk atau izin komandannya. Itu sudah sesuai standard operating procedur (SOP). Akan tetapi terhadap kasus seperti ini, tidak perlu, sebab situasinya sudah sangat membahayakan nyawa orang lain dan harta benda.

” Saya memang banyak mengkritik polisi, tetapi untuk kasus ini saya salut kepada polisi yang melakukan tindakan tepat melalui “diskresi”-nya,” kuncinya (Mda/Red/TO).

Artikel ini telah dibaca 5 kali

badge-check

Penulis

Lainnya

11 Peserta MTQ Lutim Lolos Final, Bupati Budiman Beri Semangat Langsung di Takalar

7 Mei 2024 - 22:16 WITA

MTQ Takalar

Buka Puasa Bersama KKLT Lutim, Wakil Bupati Sebut Kontribusi PT Vale Besar Dalam Pengembangan SDM

9 April 2024 - 18:34 WITA

Vale Indonesia

Pj Gubernur Sulsel Apresiasi PT Vale atas Dukungan Gerakan Sedekah Bibit dan Penghijauan

29 Maret 2024 - 20:13 WITA

Vale Indonesia

Bagikan Bingkisan ke 500 Anak Yatim dan 100 Panti Asuhan, PT Vale Dukung Program Amaliah Ramadan

19 Maret 2024 - 19:52 WITA

Vale Indonesia

Cegah Narkoba di Lingkungan Karyawan, PT Vale Teken MoU dengan BNN Sulawesi Selatan

9 Maret 2024 - 20:40 WITA

Vale Indonesia

Dukung Pengembangan Sepakbola, Vale Indonesia Jadi Sponsorship PSM Makassar

6 Januari 2024 - 10:12 WITA

Vale Indonesia

Vale Indonesia Jadi Salah Satu Sponsorship PSM Makassar, LAJ Zona Malili / Sorowako Beri Apresiasi

5 Januari 2024 - 18:34 WITA

PSM Makassar
Trending di LUWU TIMUR