LUWU TIMUR,Timuronline – Dusun Dandawasu Desa Parumpanai, Kecamatan Wasuponda Kabupaten Luwu Timur (Lutim), Sulawesi Selatan (Sulsel), merupakan salah satu wilayah di Lutim yang sangat terpencil.
Warga disini kerap mengalami kesulitan jika membutuhkan perawatan yang ekstra atau pasien gawat darurat. Sarana kesehatan pun hanya ada sebuah Pos Kesehatan Desa (Poskesdes) yang memiliki sarana kesehatan yang minim, sementara keberadaan Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) berada di Desa Parumpanai yang jaraknya sekitar 10 Kilometer untuk jalur darat dan memakan waktu tempuh sekitar 2-3 jam.
Warga disana pun lebih memilih jalur atau transportasi air yang membutuhkan waktu tempuh lebih singkat. Itupun warga hanya mengandalkan perahu yang berukuran kecil yang dapat membahayakan jiwa mereka. Belum lagi keberadaan binatang-binatang buas seperti buaya yang konon kabarnya banyak terdapat di sungai yang dilalui warga.
Penanggung Jawab Puskesmas Parumpanai, dr.Andi Fajar Wela yang mengunjungi Poskesdes Dandawasu, Selasa (03/04/18) lalu dengan menggunakan motor trail telah meminta beberapa hal untuk mengantisipasi kasus kegawatdaruratan yang terjadi di Dandawasu.
“ Alhamdulillah, Bapak Bupati telah mengangkat dua tenaga bidan upah jasa untuk di Dandawasu dan untuk Anggaran Perubahan 2018 saya sudah mengusulkan kebutuhan dari puskesmas parumpanai, salah satunya adalah penambahan kamar bersalin untuk di poskesdes dandawasu untuk menekan resiko persalinan yang dilakukan di rumah bukan disarana kesehatan”, Ujarnya (Redaksi)