Laporan : Gusti Oka
Editor : Rifal
LUWU TIMUR,Timuronline – Tim Indonesia Automatic Fingerprint Identification System (Inafis) Polres Luwu Timur melakukan pembongkaran kuburan bayi korban dugaan mutilasi yang terjadi beberapa pekan yang lalu di Desa Solo, Kecamatan Angkona, Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan.
Pembongkaran kuburan ini dilakukan oleh saudara Yuswar dan dibantu oleh beberapa tokoh masyarakat dan perwakilan pihak keluarga dalam hal ini adalah paman dari korban bayi mutilasi dan disaksikan aparat kepolisian
Hal ini dilakukan untuk mengambil beberapa sample yang diperlukan guna keperluan penyelidikan dan selanjutnya akan diidentifikasi oleh Tim Inafis Polres Luwu Timur.
Sampel ini diambil langsung oleh dr.Martinus Arbon dari Puskesmas Angkona.
Pembongkaran yang berlangsung selama 30 menit ini disaksikan langsung oleh staf kecamatan Angkona, Kepala Desa Solo, Perangkat Desa Tim Medis PKM Angkona, Tokoh Agama dan Tokoh Masyarakat.
Paman korban Mulyadi, mengatakan jika ini bagian dari proses penyelidikan, pihaknya tidak keberatan jika kuburan korban dibongkar
” Semoga dengan cara ini kasus segera terpecahkan,” ungkap Mulyadi.
Tempat terpisah Kepala Desa Solo Edi Sunaryo Iswanto berharap bahwa tidak ada lagi kejadian seperti ini di Wilayahnya
Kasat Reskrim polres Lutim, Iptu. Andi Akbar kepada Timuronlie, Rabu (21/03/18) mengatakan tujuan penggalian kuburan bayi yang terputus lengannya itu dilakukan guna merampungkan Berita Acara Pemeriksaan (BAP) demi kepentingan penyidikan.
” Jasad bayi yang digali ini akan diambil sebahagian rambut dan dagingnya untuk mencocokkan sampel Deoxyribo Nucleid Acid (DNA) di rumah sakit Bhayangkara Mabes Polri Jakarta dan kita tunggu hasil pengambilan sampel DNA ini paling cepat 3 pekan kedepan. Ini dimaksudkan agar kecocokan darah yang didapatkan dipisau yang diduga digunakan pelaku saat memotong lengan bayi yang baru lahir itu,” Tegas Andi Akbar. (Gst/Red)