Menu

Mode Gelap
Tinjau Lokasi Pasca Banjir, Bunda Paud Lutim Serahkan Bantuan Kemanusiaan di Luwu Bupati Lutim Tinjau Korban Banjir Bandang Luwu dan Berikan Bantuan Kerahkan Ratusan Armada, Bupati Lutim Pimpin Aksi Kemanusiaan Bantu Korban Banjir Luwu Sufriaty Budiman Hadiri Lomba “Luwu Timur Berprestasi” Tingkat PAUD Bupati Budiman Hadiri Pelantikan Pengurus KKMB Luwu Timur 2023-2028 Ketua DPRD Lutim Sebut Kejuaraan Sepakbola Kajati Sulsel Cup Untuk Kepentingan Daerah

SULSEL · 21 Feb 2018 02:29 WITA · Waktu Baca

Plt Kepala BKKBN Pusat : Seratus Kabupaten/Kota Kategori “Stunting”

SULSEL,Timuronline – Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) memprediksi terdapat sekitar 100 kabupaten/kota di Indonesia masuk karegori ‘’stunting’’, yakni terdapatnya pertumbuhan fisik penduduk hanya berkisar 70 cm. ‘’Stunting’’ adalah kasus pertumbuhan anak yang terganggu, karena kurang asupan gizi yang dibutuhkan tubuh yang biasanya dipantau pada anak-anak masih dalam kandungan dan pada usia di bawah lima tahun.

” Untuk mencegah terjadinya “stunting” ini diperlukan adanya penanganan masa 1000 hari pertama kehidupan,” kata Pelaksana Tugas Kepala BKKBN Pusat dr.Sigit Trihutomo dalam dialog di TVRI Sulsel, Selasa (20/2) sore.

Berdasarkan data, tercatat 7,6 juta anak Indonesia menderita “stunting”. Jumlah itu berarti ada 37 persen anak Indonesia yang masih membutuhkan perhatian lebih, karena mereka tidak tumbuh dengan baik.

Sigit Trihutomo mengatakan, dari 100 kabupaten/kota nantinya akan dipilih 10 desa tiap kabupaten/kota yang akan ditangani dalam mengatasi “stunting” tersebut. Upaya yang dilakukan dengan dua program, yakni program spesifik yang mencakup pembinaan ibu hamil/ balita dan program sensitif dalam bentuk melaksanakan program menyediakan sumber air minum, perilaku hidup sehat, guna mencegah adanya masyarakat membuang kotoran di area terbuka.

Plt Kepala BKKBN juga mengatakan, pada tahun 2035 Indonesia akan menghadapi bonus demografi, saat Indonesia akan memiliki 70% usia produktif (15-65 tahun). Jumlah penduduk produktif itu akan menjadi beban negara jika tidak berkualitas.

Khusus mengenai Kampung KB yang dicanangkan Presiden Joko Widodo tahun 2016 di Cirebon, hingga saat ini sudah tercapai sekitar 94%. Sebenarnya target ini sudah terpenuhi, karena ada kecamatan yang memiliki 2 sampai 3 Kampung KB.

” Kampung KB sebenarnya wadah keterintegrasian keterlibatan seluruh ‘stakeholder’,” ujar Sigit Trihutomo dalam acara ‘talkshow’ yang juga dihadiri Kepala Perwakilan BKKBN Sulsel Rini Riatika Djohari dan staf. (Mda/Red/TO)

Artikel ini telah dibaca 2 kali

Penulis

Baca Lainnya

11 Peserta MTQ Lutim Lolos Final, Bupati Budiman Beri Semangat Langsung di Takalar

7 Mei 2024 - 22:16 WITA

Buka Puasa Bersama KKLT Lutim, Wakil Bupati Sebut Kontribusi PT Vale Besar Dalam Pengembangan SDM

9 April 2024 - 18:34 WITA

Pj Gubernur Sulsel Apresiasi PT Vale atas Dukungan Gerakan Sedekah Bibit dan Penghijauan

29 Maret 2024 - 20:13 WITA

Bagikan Bingkisan ke 500 Anak Yatim dan 100 Panti Asuhan, PT Vale Dukung Program Amaliah Ramadan

19 Maret 2024 - 19:52 WITA

Cegah Narkoba di Lingkungan Karyawan, PT Vale Teken MoU dengan BNN Sulawesi Selatan

9 Maret 2024 - 20:40 WITA

Trending di SULSEL
Exit mobile version