Menu

Mode Gelap
Pemkab Lutim Gelar Bimtek Peningkatan Kapasitas Direktur BUMDes Dua Desa di Tomtim Rampungkan RKPDes Tahun 2025 Wakil Bupati Lutim Serahkan Berbagai Bantuan Saat Hadiri Acara Syukuran Panen Komisi Penanggulangan AIDS Sulsel Berkunjung ke Lutim Sekwan DPRD Lutim Lahirkan Inovasi Strata Reses DPRD Aini Endis Anrika Buka Minlok Percepatan Penurunan Stunting Empat Kecamatan

LUWU TIMUR · 17 Mei 2018 12:08 WITA · Waktu Baca

Bupati Minta Pedagang di PSM Berdagang di PNM


					Bupati Minta Pedagang di PSM Berdagang di PNM Perbesar

LUWU TIMUR,Timuronline – Jika sebelumnya, Pasar besar di Pasar Sentral Malili (PSM) yang ditetapkan dua hari seminggu yakni hari Kamis dan Minggu, kini hanya ada sehari dalam seminggu saja.

Berdasarkan Surat Edaran Bupati Luwu Timur, H.M.Thorig Husler Nomor 667/0858/Tahun 2018 tentang Optimalisasi Pasar Malili dan Pusat Niaga Malili (PNM), hari besar Pasar Sentral Malili jatuh pada hari Minggu, sementara untuk hari Kamis-nya, pasar besar dilaksanakan di Pusat Niaga Malili.

” Dalam rangka meningkatkan pertumbuhan dan pemerataan ekonomi masyarakat khususnya Kecamatan Malili serta menyikapi kondisi pasar Malili saat ini dimana jumlah pedagang yang ada melebihi kapasitas pasar yang tersedia dan sebagai salah satu langkah optimalisasi PNM, maka dilakukan penyesuaian hari pasar besar pada Pasar Sentral Malili dan PNM,” Tulis Bupati Husler dalam Surat Edaran tersebut.

Dengan keluarnya Surat Edaran yang berlaku Tanggal 24 Mei 2018 tersebut, tidak diperkenankan lagi pedagang di Pasar Sentral Malili untuk melakukan aktifitas pada tiap hari Kamis.

Lantas, bagaimana tanggapan para pedagang terkait hal tersebut ?

Dikutip melalui obrolan di Group Whatapp (WA) “Timuronline.com”, salah seorang pedagang, Ramlah Jufri menyayangkan hal tersebut. Menurut warga Desa Baruga ini, dirinya tak memiliki lapak untuk berjualan di Pusat Niaga Malili.

” Kenapa bisa lagi begini. Dulu waktu pembagian tempat di PNM, kami dilarang mengambil tempat kalau sudah ada tempat di pasar Baruga (Pasar Malili,red). Kenapa kami disuruh lagi menjual di PNM. Bagaimana dengan barang-barang dagangan kami. Kami harus bolak-balik apalagi akalu tidak ada kendaraan. Tolong dipertimbangkan kalau kami harus angkut barang-barang. Kendaraan kami tidak punya, berapa ongkos yang kami harus keluarkan sedangkan kami belum tahu, ada atau tidak ada pembeli disana,” Kata Ramlah, Kamis (17/05/18). (Redaksi)

Artikel ini telah dibaca 16 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Pemkab Lutim Gelar Bimtek Peningkatan Kapasitas Direktur BUMDes

27 Juli 2024 - 12:24 WITA

luwu timur

Dua Desa di Tomtim Rampungkan RKPDes Tahun 2025

27 Juli 2024 - 12:20 WITA

Tomtim

Wakil Bupati Lutim Serahkan Berbagai Bantuan Saat Hadiri Acara Syukuran Panen

26 Juli 2024 - 18:32 WITA

luwu timur

Komisi Penanggulangan AIDS Sulsel Berkunjung ke Lutim

26 Juli 2024 - 18:28 WITA

luwu timur

Sekwan DPRD Lutim Lahirkan Inovasi Strata Reses DPRD

26 Juli 2024 - 18:09 WITA

Trending di DPRD LUTIM