Laporan : AA / TO
PALOPO, Timuronline – Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Walikota dan Wakil Walikota Palopo, Sulawesi Selatan rupanya masih dibumbui dengan aksi-aksi demonstrasi terhadap penyelenggara pemilu dalam hal ini Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu).
Beberapa pihak menduga ada kelengkapan administrasi salah satu Pasangan Calon (Paslon) yang palsu. Hal ini lantas, disuarakan melalalui aksi demo di depan Kantor Panwaslu Palopo oleh ratusan warga yang tergabung dalam Forum Peduli Demokrasi Kota Palopo, Senin (02/04/18).
“ Kami minta Panwaslu memeriksa semua berkas kelengkapan pencalonan kedua paslon. Beberapa waktu sebelumnya, Panwas telah berjanji akan menelusuri laporan tersebut. Dan hari ini, kami ingin tahu hasilnya,” kata Samsu, Korlap aksi.
Menjawab keinginan para demonstran, Ketua Panwaslu Palopo, Syafruddin Djalal mengungkapkan bahwa pihak tidak menemukan adanya ijazah palsu yang disetor oleh salah satu paslon sebagai persyaratan menjadi calon.
” Penelusan, penelitian semua sudah kita lakukan, namun hasilnya nihil. Dan kami tegaskan, persyaratan salah satu calon walikota sah dan tidak ada yang dipalsukan
Lanjutnya, calon yang dimaksud adalah Judas Amir hanya menggunakan Ijazah SPG, S1, dan S2, sedangkan Ijazah SD dan SMP tidak ada.
Pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Palopo diikuti oleh dua Paslon, masing masing pasangan nomor urut 1 Judas Amir – Rahmat Masri Bandaso, dan pasangan nomor urut 2 Akhmad Syarifuddin Daud – Budi Sada. (Redaksi)