Laporan : Geby / TO
LUWU TIMUR, Timuronline – Bertempat di Gedung Pertemuan Kantor Camat Tomoni, Selasa (03/04/18), Panitia Khusus (Pansus) Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban (LKPJ) Bupati Luwu Timur (Lutim) melakukan dengar pendapat maupun saran dan kritikan dari berbagai kalangan baik itu Tokoh Masyarakat , Tokoh Agama , para Kepala Desa kepala, Kepala Dusun, BPD dan berbagai steckholder serta para Kepala OPD Pemerintah kabupaten Luwu Timur.
Pansus LKPJ yang diketuai oleh Abd Munir Razak dari Fraksi Golkar dan kordinator dari unsur pimpinan DPRD mendengar langsung saran, kritikan maupun masukan dari berbagai kompenen terkait pelaksanaan anggaran daerah tahun 2017 di wilayah Mangkutana, Tomoni, Tomoni Timur dan Kalaena.
Saran dan kritikan maupun masukan yang diterima dan didengar langsung oleh Tim Pansus LKPJ dari DPRD Lutim menjadi bahan masukan dan catatan penting untuk dibahas pada tingkat selanjutnya dengan seluruh OPD Pemerintah kabupaten Luwu Timur setelah pansus LKPJ merampungkan dengar pendapat di seluruh kecamatan yang ada di Wilayah Bumi Batara Guru (Julukan Luwu Timur,red)
Usulan yang paling banyak menjadi catatan pansus yaitu terkait sejumlah proyek fisik tahun 2017 yaitu perlunya peningkatan kualitas dan tercapainya asas manfaat terhadap proyek fisik yang dilaksanakan tahun kemarin.
Usai melakukan pertemuan dengan masyakarat, Koordinator tim Pansus LKPJ, Muh.Siddik memerintahkan agar tim pansus langsung mengecek lokasi yang disampaikan oleh warga.
” Ini tanggung jawab kita semua,” ujar Siddik.
Sementara ketua Pansus LKPJ Abd Munir Rasak dihadapan warga mengatakan bahwa capaian kinerja pemerintah daerah tentu yang dapat memberikan tolak ukur adalah penerima manfaat yaitu masyarakat.
” Oleh karena itu hari ini kita ingin mendengarkan secara langsung penilaian masyarakat terhadap seluruh kegiatan yang masuk di daerahnya yang menggunakan anggaran APBD tahun 2017,” Kata Munir
Sementara itu, anggota Pansus, Najamuddin dihadapan masyarakat mengatakan bahwa kita jangan cuma melihat APBD itu ada cuma pada kegiatan fisik tapi kita harus melihat dari berbagai aspek misalnya biaya pendidikan pada tingkat mahasiswa dan biaya BPJS yang jumlahnya mencapai ribuan warga Lutim yang sudah menikmati.
” Ini juga perlu kita melihat dimana sisi kelebihan dan kekurangannya jangan cuma melihat kegiatan fisik,” kunci Najamuddin. (Redaksi)