Rumah Produksi Gula Semut di Kalaena Mulai Dibangun

Laporan : RD

LUWU TIMUR,Timuronline -Bupati Luwu Timur, H. Muhammad Thoriq Husler meletakkan batu pertama pembangunan Rumah Produksi Gula Semut, Sabtu (28/09/2019), di Desa Kalaena Kiri Kecamatan Kalaena. Pembangunan rumah produksi ini merupakan tindak lanjut bantuan program Pilot Inkubasi Inovasi Desa – Pengembangan Ekonomi Lokal (PIID-PEL) tahun 2019 pada Tim Pengelola Kegiatan Kemitraan (TPKK).

Sebelum melakukan peletakan batu pertama, Bupati Luwu Timur, H. Muhammad Thoriq Husler menjelaskan bahwa, program rumah produksi ini digagas dari Kementerian Desa PDT dan Transmigrasi yang di inisiasi sejak tahun 2018. Program ini untuk membangun kemitraan pengelolaan antar kelompok yang ada di desa. Sehingga bisa menghasilkan produk unggulan di masing-masing desa.

“Selaku kepala daerah, saya sangat mengapresiasi dengan adanya rumah produksi BUMDes Gula Semut untuk menambah pendapatan desa, saya yakin jika dikelola dengan manajemen yang baik dan profesional, BUMDes ini akan maju,” ujar Husler.

Ia juga mengingatkan bahwa program ini harus didukung, karena kehadiran BUMDes akan menjadi bisnis yang berpihak pada masyarakat kecil pedesaan karena BUMDes memang lahir untuk menjadi usaha milik rakyat.

“Saya sangat optimis rumah produksi gula semut ini bakal memacu geliat ekonomi masyarakat,” ucap Bupati.

Usai sambutan, Bupati Luwu Timur kemudian menuju lokasi tempat dilaksanakannya peletakan batu pertama yang tak jauh dari lokasi kegiatan.

“Saya mewakili kita semua meletakkan batu ini sebagai tanda dimulainya pembangunan gedung yang sangat penting ini untuk kemajuan masyarakat desa kita,” ucap Beliau sembari meletakkan batu pertama di tempat yang telah di sediakan.

Hadir bersama pada peletakan batu pertama di antaranya Anggota DPRD Luwu Timur, Wahidin Wahid, Kepala Dinas Transmigrasi, Tenaga Kerja dan Perindustrian, H. Firnandus Ali, Kepala Dinas Pemberdayaan Masayarakat dan Desa, Halsen, Camat Kalaena, Alimuddin Bachtiar, Tenaga Ahli Madya Pendamping Profesional KPW 5 Provinsi Sulsel dan sejumlah pendamping desa serta lembaga ekonomi desa. (hms/ikp/kominfo)