LUWU TIMUR,Timuronline – Kebersamaan tak akan lahir tanpa dibarengi hidup rukun. Baik dalam lingkungan keluarga maupun antar sesama masyarakat. Apalagi dalam sebuah daerah yang sangat heterogen yang terdiri dari berbagai suku, agama dan budaya, hidup rukun menjadi sebuah resep menjaga sebuah toleransi.
Demikian pesan Bupati Luwu Timur,H.M. Thorig Husler didepan masyarakat Desa Wanasari Kecamatan Angkona yang menggelar Reuni Keluarga Besar Masyarakat Wanasari, Sabtu (16/02/19).
Husler meminta kepada masyarakat Desa Wanasari untuk senantiasa menggugah kebersamaan, rasa toleransi, solidaritas serta soliditas antar sesama warga.
” Nilai kebersamaan dan rasa toleransi yang dimiliki masyarakat Wanasari merupakan suatu karakter khas yang dipelihara masyarakat sejak dahulu, hal tersebut dibuktikan saat awal terbentuknya wilayah Wanasari menjadi sebuah Desa yang sebagian penduduknya merupakan masyarakat pendatang, namun mampu hidup rukun dan berkembang dengan saling menghargai,” Kata Husler
“Atas dasar kebersamaan itu, dan tingginya rasa persaudaraan yang dimiliki masyarakat Wanasari sehingga sampai saat ini masih mampu menjaga budaya kearifan lokal yang dimiliki,” ucap Tambahnya.
Untuk kegiatan seperti ini, Bupati ke-dua sejak terbentuknya Kabupaten Luwu Timur tahun 2003 silam mengungkapkan pemerintah daerah tentu membuka ruang dan senantiasa berkomitmen mendukung setiap kegiatan masyarakat yang memberi dampak terhadap perkembangan daerah Luwu Timur. (Redaksi)