Laporan : Mda / TO
MAKASSAR, Timuronline – Kepala Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKBN) Provinsi Sulawesi Selatan Rini Riatika Djohari, mengatakan, kegiatan yang dilaksanakan di instansi yang dipimpinnya pada tahun ini meningkat tajam dibandingkan tahun sebelumnya.
” Dulu kegiatan di bawah 100 item, kini 175 kegiatan. Anggaran yang sebelumnya Rp 7 miliar kini naik menjadi Rp 20 untuk kegiatan pendidikan dan pelatihan,” ujar Rini Riatika Djohari pada acara Halal Bihalal Keluarga BKKBN
bersama Ikatan Penyuluh Keluarga Berencana (IPeKB) di Kantor BKKBN, Jumat (22/06/18) pagi.
Dia mengatakan, jika 175 kegiatan dibagi 12 bulan, maka diperlukan banyak waktu untuk melaksanakannya. Oleh sebab itu, tahun depan harus lebih meningkat lagi. Masalah waktu dan umur, tidak hanya berurusan dengan
angka-angka, tetapi juga yang tidak kalah pentingnya adalah asas manfaatnya.
Rini menyebutkan, perolehan jumlah akseptor KB baru hingga Juni 2018 baru terlaksana 25,64%, pencapaian Model Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) 30%, KB Aktif 65%. Kini yang harus dipikirkan dan dilaksanakan
dengan hati-hati karena ada kendala adalah pengadaan alat kontrasepsi (alkon). Namun diharapkan pada awal Juli sudah dilaksanakan pengadaan.
Pembawa Hikmah Halal Bihalal Dr.Syarifuddin, mengatakan, kantor BKKBN ini merupakan tempat untuk menuju surga. Pasalnya, melalui kantor ini diupayakan keluarga sejahtera, yang tentu tidak saja menyangkut sejahtera dunia, tetapi juga sejahtera di akhirat. Bentuknya adalah diwujudkan dalam kegiatan silaturahim dan menciptakan ahlak yang baik. Jika itu tercapai, maka balasannya surga.
Halal Bihalal tersebut itu juga dihadiri para mantan Kepala BKKBN Sulsel, para pejabat structural di lingkungan BKKBN Sulsel dan sejumlah organisasi dan lembaga mitra BKKBN. (redaksi).