LUWU TIMUR,Timuronline – Peristiwa kecelakaan bus angkutan anak sekolah yang terjadi di Malili, Senin (05/03/18) pagi rupanya mendapat perhatian serius dari para guru SMA yang ada di Malili, tak terkecuali Kepala SMAN 1 Luwu Timur, Muh.Saleh.
Kepada pewarta Timuronline, Saleh mengaku prihatin dengan kecelakaan tersebut meski tidak menimbulkan korban jiwa
” Kami bersyukur, anak-anak kami semuanya selamat meskipun ada beberapa yang mengalami luka yang serius,” Ungkapnya
” Saya berharap kedepan, tidak ada lagi bus angkutan anak sekolah yang kondisinya sudah tidak laik pakai. Yang diangkut ini bukan barang, tapi nyawa, kita tidak bisa main-main akan hal ini. Saya tegaskan kepada pihak yang terkait, jangan “bunuh” anak-anak kami dengan bus yang tidak layak pakai seperti ini,” Tegasnya
Selain itu, Saleh juga menyayangkan penggunaan sopir bus yang ternyata belum memiliki SIM.
” Kalau bisa sopir yang berpengalamanlah, jangan yang baru “belajar” nyetir. Yah minimal umurnya 30-an keatas atau setidaknya dia sudah berpengalaman membawa mobil bus,” Ujarnya
Dia berharap, dalam kecelakaan tersebut, pihak pengelola mau bertanggung jawab atas semua kerugian yang ditimbulkan.
Sebelumnya, 22 siswa-sisw1 SMAN 1 Luwu Timur, Man Malili serta SMAN 12 Luwu Timur dilarikan ke rumah sakit lantaran mengalami kecelakaan. Mini Bus angkutan anak sekolah berplat DP 7542 GA yang mengangkut mereka mengalami rem blong dan menabrak pohon.
Beruntung, semua siswa termasuk sopir selamat dari kecelakaan tersebut meskipun beberapa siswa harus dirujuk ke RSUD I Lagaligo untuk mendapatkan perawatan intensif. (Redaksi)