Laporan : Mda
Foto : Ilustrasi
GOWA, Timuronline – Pengurus Aisyiah Sulawesi Selatan yang juga Pengurus Kelompok Kerja (Pokja) Kependudukan Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga (KKBPK) Sulsel, Nurhayati Azis menilai, Kampung KB Biring Je’ne (Birjen) Desa Bilibili Kecamatan Bonto Marannu Kabupaten Gowa layak menjadi pilot project (proyek percontohan) Kampung KB di Sulawesi Selatan.
Penilaian Nurhayati Azis itu disampaikan ketika bersama Pengurus Pokja KKBPK berkunjung ke Kampung KB Birjen, Kamis (11/10) siang. Usai meninjau Kampung KB tersebut, rombongan melanjutkan perjalanan ke Kecamatan
Bontonompo juga masih di Kabupaten Gowa guna meninjau Kampung KB di kecamatan tersebut..
Kampung KB Birjen berjalan baik karena keterlibatan semua pihak. Dukungan pemerintah juga cukup baik dengan menyiapkan anggaran per tiga bulan. Ada juga dana melalui anggaran dana desa (ADD) untuk acara di tiap desa. Pada saat pencanangan setiap kegiatan, para pejabat Pemkab Gowa juga silih berganti meluangkan waktunya hadir.
Dokter Kamelia, Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Gowa menjelaskan, keberhasilan program Kampung KB Birjen karena didukung dan keterlibatan yang aktif Petugas KB, Pemuda, dan Ibu Kades serta keterlibatan para pemuda desa. Kampung KB Birjen kini memprogram adanya objek wisata “Chanal Tubing” dan ini memerlukan bantuan dari tim advokasi.
‘’Kita juga melaksanakan pelatihan fasilitator dan Pemkab Gowa ikut mendukung program Kampung KB,’’ ujar Kamelia kemudian menjelaskan Kampung KB Birjen ini telah menjadi objek kunjungan tamu hampir dari seluruh Indonesia.
Kampung KB ini memiliki rumah data yang berisi tidak saja mencakup peserta KB, tetapi juga melingkupi seluruh Desa Bilibili. Yusran, salah seorang yang menangani pemuda desa Bilibili menyebutkan, selain memiliki rumah data, Kampung KB Birjen juga memiliki rumah pembibitan yang juga melibatkan sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) karena memiliki program.
‘’Di sini semua warga memiliki akte kelahiran, biar pun mereka sudah tua. Kelak juga penanganan KTP,” imbuh Kamelia. Yusran juga menambahkan, di Kampung KB ini sudah memiliki Penyiapan Kehidupan Keluarga (PIK) Remaja. Hanya saja mereka sibuk dengan upaya menemukan lapangan pekerjaan. Kegiatan mereka ini dilaksanakan pada Sanggar Tari yang dibangun melalui dana Kementerian Pembangunan Desa dan diresmikan tahun 2017. (Redaksi)