Ini Tata Cara Sholat Idul Adha Berjamaah Maupun Sendiri

Ini Tata Cara Sholat Idul Adha
Gambar : Ilustrasi (Int)

Timuronline – Kondisi pandemi virus corona di seluruh wilayah Indonesia, memaksa pelaksanaan sholat Idul Adha dilaksanakan secara berbeda. Dibeberapa daerah termasuk Pulau Jawa dan Bali, pemerintah menginstruksikan kepada warga agar sholat di rumah masing-masing. Itu dikarenakan pemberlakukan karena Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).

Namun demikian, ada juga di beberapa daerah yang masih mentolerir warga untuk sholat berjamaah di ruang terbuka maupun di dalam Masjid.

Bagi yang ingin shalat Idul Adha secara berjamaah maupun sendiri, berikut Timuronline menyajikan tata caranya :

Pertama : Shalat id didahului niat yang jika dilafalkan akan berbunyi “ushallî rak‘ataini sunnata li ‘îdil adlhâ” kalau dilaksanakan sendirian. Ditambah “imâman” kalau menjadi imam, dan “makmûman” kalau menjadi makmum.  

أُصَلِّيْ  سُنَّةً لعِيْدِ اْلأَضْحَى رَكْعَتَيْنِ (مَأْمُوْمًا/إِمَامًا) لِلّٰهِ تَعَـــالَى

Artinya: “Aku berniat shalat sunnah Idul Adha dua rakaat (menjadi makmum/imam) karena Allah ta’ala.”

Baca Juga : Warga Balantang Lanksanakan Sholat Idul Adha di Lapangan 

Kedua : Takbiratul ihram sebagaimana shalat biasa. Setelah membaca doa iftitah, takbir lagi hingga tujuh kali untuk rakaat pertama. Di antara takbir-takbir itu dianjurkan membaca:

اللهُ أَكْبَرُ كَبِيرًا، وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ كَثِيرًا، وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَأَصِيلًا

Artinya: “Allah Mahabesar dengan segala kebesaran, segala puji bagi Allah dengan pujian yang banyak, Mahasuci Allah, baik waktu pagi dan petang.”

Atau boleh juga membaca:      

سُبْحَانَ اللهِ وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ وَلاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ

Artinya: “Mahasuci Allah, segala puji bagi Allah, tiada tuhan selain Allah, Allah Mahabesar.”

Ketiga : Membaca Surat al-Fatihah. Setelah melaksanakan rukun ini, dianjurkan membaca Surat al-A’lâ. Berlanjut ke ruku’, sujud, duduk di antara dua sujud, dan seterusnya hingga berdiri lagi seperti shalat biasa.

Rakaat Ke-dua

Keempat :  Dalam posisi berdiri kembali pada rakaat kedua, takbir lagi sebanyak lima kali seraya mengangkat tangan dan melafalkan “allâhu akbar” seperti sebelumnya. Di antara takbir-takbir itu, lafalkan kembali bacaan sebagaimana dijelaskan pada poin kedua. Usai membaca Surat al-Fatihah, pada rakaat kedua ini dianjurkan membaca Surat al-Ghâsyiyah. Berlanjut ke ruku’, sujud, dan seterusnya hingga salam.    

Kelima : Setelah salam, jamaah tak disarankan buru-buru pulang, melainkan mendengarkan khutbah idul adha terlebih dahulu hingga rampung. Kecuali bila shalat id ditunaikan tidak secara berjamaah.

Pada momen Idul Adha, umat Islam dianjurkan memperbanyak takbir. Takbiran dilaksanakan sejak bakda shubuh pada hari Arafah (9 Dzulhijjah) hingga selesainya hari tasyriq, yakni 11, 12, 13 Dzulhijjah. Takbiran hari raya Idul Adha dilakukan tiap selesai shalat fadhu. (Red)

Sumber : https://islam.nu.or.id/post/read/71109/tata-cara-shalat-idul-adha