Laporan : Rd
LUWU TIMUR,Timuronline – Menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), mungkin dambaan setiap orang. Selain mendapatkan gaji yang tinggi, pula periode keanggotaannya cukup lama yakni 5 tahun sama dengan periode kepemimpinan Presiden, Gubernur, Bupati atau Walikota.
Namun seakan 5 tahun itu adalah waktu yang sangat singkat, sehingga banyak anggota DPR memutuskan kembali bertarung mencalonkan diri guna melanjutkan pengabdian. Jalan mulus, mereka pun terpilih kembali untuk kali kedua. 10 Tahun menjadi wakil rakyat, namun masih ada juga yang sudah terlanjur “nyaman” duduk di kursi parlemen, sehingga kembali nyaleg.
Ini juga yang terjadi di Kabupaten Luwu Timur, dimana beberapa caleg tercatat telah menjadi anggota DPRD Lutim selama 3 periode dan masih memutuskan untuk nyaleg di periode ke-empatnya. Mereka Adalah :
- H.M.Siddiq BM ( Nasdem)
Legislator Partai Nasdem ini dulunya berseragam Partai Demokrasi Kebangsaan (PDK) sebelum memutuskan untuk pindah “perahu”. Sekarang beliau duduk sebagai Wakil Ketua I DPRD Luwu Timur. Mantan Kades Laskap ini, maju kembali sebagai caleg di Dapil I, Malili – Angkona.
2. H.M.Sarkawi A. Hamid (Gerindra)
Mantan Legislator Golkar ini pernah menjabat sebagai Ketua DPRD Periode 2009 – 2014 melanjutkan kepemimpinan Andi Hasan Opu Tohatta yang wafat kala itu. Di Pileg Tahun 2014, Sarkawi hijrah ke Partai Gerindra dan kembali terpilih untuk Dapil Wotu-Burau. Saat ini, mantan ketua STQ Lutim ini dipercaya sebagai Ketua Komisi I DPRD Lutim. Dia kembali memutuskan untuk berkompetisi di pileg tahun untuk dengan kembali mengendarai Gerindra untuk Dapil Wotu-Burau.
3. KH. Suardi Ismail (PKS)
Politisi PKS yang satu ini pernah dijuluki ” Legislator Lintas Dapil “. Betapa tidak, pemilik Pesantren Ihtihad Al Ummah ini, di periode 2004- 2009 dan 2009-2014, terpilih menjadi anggota DPRD Luwu Timur melalui Dapil Wotu-Burau. Kemudian beliau memutuskan untuk pindah Dapil ke Malili-Angkona di periode 2014-2019 dan kembali terpilih. Saat ini, KH.Suardi kembali bertarung di Pileg 2019 untuk Dapil I, Malili – Angkona
4. Abdul Munir Razak (Hanura)
Siapa yang tak kenal Abdul Munir Razak. Sosok yang satu ini sangat familiar bagi masyarakat wilayah pemberdayaan PT. Vale Indonesia. Hal itu terbukti, sudah 3 periode, Abdul Munir terpilih menjadi wakil rakyat meskipun dengan partai yang berbeda (PDK dan Hanura). Nama besarnya seakan tak hilang di hati masyarakat. Mungkin dengan bekal itu pula, di Pemilu 2019 tahun ini, Abdul Munir kembali nyaleg untuk Dapil Nuha-Towuti-Wasuponda.
Apakah ke-empat legislator senior ini kembali mendapat hati mayarakat Luwu Timur dan kembali terpilih di periode ke-empatnya ? Kita Tunggu saja hasilnya. (Redaksi)