Menu

Mode Gelap
Dinas P2KB Lutim Gelar Genre Festival Bupati Lutim Ikut Sosialisasi Tahapan Pilkada di Makassar Sufriaty Budiman Hadiri Puncak peringatan HKG ke 52 dan Jambore Nasional Kader PKK Tahun 2024 Bupati – Wakil Bupati Ikuti Prosesi Upacara Adat “Mattompang” Pusaka Tomoni Timur Siap Sukseskan Roadshow Budaya Pemkab Lutim Bahas Tindak Lanjut Kolaborasi UNHAS Melalui KKN Inovasi Daerah

LUWU TIMUR · 9 Jul 2021 13:45 WITA · Waktu Baca

Ini 30 Desa di Lutim Jadi Lokus Stunting

Perbesar

Kadis Kesehatan Lutim

LUWU TIMUR,Timuonline – Sebagai upaya percepatan penurunan Stunting di Kabupaten Luwu Timur, maka Pemkab Lutim telah menetapkan 30 Desa pada 8 Kecamatan yang akan menjadi lokasi fokus (Lokus) prioritas pencegahan dan penanganan Stunting terintegrasi tahun 2022.

Penetapan desa yang jadi lokus Stunting ini tertuang dalam keputusan Bupati Luwu Timur Nomor 209/ F-02/VI/Tahun 2021 tentang penetapan lokus prioritas pencegahan dan penanganan Stunting terintegrasi tahun 2022.
 
Adapun ke 30 Desa lokus tersebar di 8 kecamatan masing-masing ; Kecamatan Towuti 8 Desa, Malili 7 Desa, Burau 6 Desa, Mangkutana 1 Desa. Selanjutnya Nuha 2 Desa, Wasuponda 4 Desa dan Kecamatan Angkona 1 Desa.
 
Baca Juga : https://timur-online.com/tahun-2022-lutim-jadi-lokus-stunting/
 
Plt. Kepala Dinas kesehatan Kabupaten Luwu Timur, dr. Hj. Rosmini Pandin mengungkapkan, penetapan desa/kelurahan sebagai lokus Stunting di Lutim berdasarkan hasil analisis situasi prevalensi di Lutim. Dari hasil ini prevalensi Stunting tertinggi sebanyak 18 Desa dan jumlah kasus Stunting tertinggi sebanyak 12 Desa.
 
“Setelah penetapan desa, selanjutnya kita akan melakukan intervensi dengan identifikasi faktor resiko di lokus Stunting. Identifikasinya terkait riwayat kehamilan ibu, kelahiran, penyakit infeksi, PHBS sehingga kita mendapatkan data yang valid terkait penderita Stunting,” tutur Kadis Kesehatan.
 
Namun demikian, dr. Rosmini berharap dalam pelaksanaan percepatan penurunan sunting ini tentunya memerlukan intervensi spesifik, intervensi sensitif, dan dukungan teknis. Itu dilaksanakan secara holistik, integratif dan berkualitas melalui koordinasi, sinergi dan sinkronisasi antara Pemerintah dan pemangku kepentingan.
 
” Tentunya kita mengharapkan adanya dukungan dari berbagai pihak untuk memperlancar rencana ini,” Katanya
 
“Dinas kesehatan tentunya tidak bisa bekerja sendiri, sangat dibutuhkan keterlibatan lintas program dan lintas sektor terkait sangat dibutuhkan untuk bekerjasama dalam menurunkan angka Stunting ini di Lutim,” tandas Rosmini Pandin. (ikp/kominfo)
Artikel ini telah dibaca 1 kali

Penulis

Baca Lainnya

Dinas P2KB Lutim Gelar Genre Festival

18 Mei 2024 - 20:05 WITA

Bupati Lutim Ikut Sosialisasi Tahapan Pilkada di Makassar

18 Mei 2024 - 19:50 WITA

Sufriaty Budiman Hadiri Puncak peringatan HKG ke 52 dan Jambore Nasional Kader PKK Tahun 2024

18 Mei 2024 - 19:37 WITA

Bupati – Wakil Bupati Ikuti Prosesi Upacara Adat “Mattompang” Pusaka

18 Mei 2024 - 19:29 WITA

Tomoni Timur Siap Sukseskan Roadshow Budaya

18 Mei 2024 - 11:21 WITA

Trending di KABAR PEMDA
Exit mobile version