Menu

Mode Gelap
Pemkab Lutim Kirim Tim Tanggap Bencana Musibah Banjir di Kabupaten Luwu Bupati Lutim Ajak Warga Doakan Para Korban Bencana di Beberapa Daerah di Sulsel Rangkaian HUT Lutim ke-21 sebagai Ajang Menguatkan Tali Silaturahmi FOTO : Kunker Kapolda Sulsel di Mapolres Luwu Timur Kunjungan Perdana di Luwu Timur, Kapolda Sulsel Apresiasi Pembangunan Mapolres Lutim Bupati Lutim Beri Nama Islamic Center Malili ” KH. Siddiq Bakri “

LUWU TIMUR · 9 Jul 2021 13:45 WITA · Waktu Baca

Ini 30 Desa di Lutim Jadi Lokus Stunting

Perbesar

Kadis Kesehatan Lutim

LUWU TIMUR,Timuonline – Sebagai upaya percepatan penurunan Stunting di Kabupaten Luwu Timur, maka Pemkab Lutim telah menetapkan 30 Desa pada 8 Kecamatan yang akan menjadi lokasi fokus (Lokus) prioritas pencegahan dan penanganan Stunting terintegrasi tahun 2022.

Penetapan desa yang jadi lokus Stunting ini tertuang dalam keputusan Bupati Luwu Timur Nomor 209/ F-02/VI/Tahun 2021 tentang penetapan lokus prioritas pencegahan dan penanganan Stunting terintegrasi tahun 2022.
 
Adapun ke 30 Desa lokus tersebar di 8 kecamatan masing-masing ; Kecamatan Towuti 8 Desa, Malili 7 Desa, Burau 6 Desa, Mangkutana 1 Desa. Selanjutnya Nuha 2 Desa, Wasuponda 4 Desa dan Kecamatan Angkona 1 Desa.
 
Baca Juga : https://timur-online.com/tahun-2022-lutim-jadi-lokus-stunting/
 
Plt. Kepala Dinas kesehatan Kabupaten Luwu Timur, dr. Hj. Rosmini Pandin mengungkapkan, penetapan desa/kelurahan sebagai lokus Stunting di Lutim berdasarkan hasil analisis situasi prevalensi di Lutim. Dari hasil ini prevalensi Stunting tertinggi sebanyak 18 Desa dan jumlah kasus Stunting tertinggi sebanyak 12 Desa.
 
“Setelah penetapan desa, selanjutnya kita akan melakukan intervensi dengan identifikasi faktor resiko di lokus Stunting. Identifikasinya terkait riwayat kehamilan ibu, kelahiran, penyakit infeksi, PHBS sehingga kita mendapatkan data yang valid terkait penderita Stunting,” tutur Kadis Kesehatan.
 
Namun demikian, dr. Rosmini berharap dalam pelaksanaan percepatan penurunan sunting ini tentunya memerlukan intervensi spesifik, intervensi sensitif, dan dukungan teknis. Itu dilaksanakan secara holistik, integratif dan berkualitas melalui koordinasi, sinergi dan sinkronisasi antara Pemerintah dan pemangku kepentingan.
 
” Tentunya kita mengharapkan adanya dukungan dari berbagai pihak untuk memperlancar rencana ini,” Katanya
 
“Dinas kesehatan tentunya tidak bisa bekerja sendiri, sangat dibutuhkan keterlibatan lintas program dan lintas sektor terkait sangat dibutuhkan untuk bekerjasama dalam menurunkan angka Stunting ini di Lutim,” tandas Rosmini Pandin. (ikp/kominfo)
Artikel ini telah dibaca 1 kali

Penulis

Baca Lainnya

Pemkab Lutim Kirim Tim Tanggap Bencana Musibah Banjir di Kabupaten Luwu

4 Mei 2024 - 17:48 WITA

Bupati Lutim Ajak Warga Doakan Para Korban Bencana di Beberapa Daerah di Sulsel

4 Mei 2024 - 17:44 WITA

Rangkaian HUT Lutim ke-21 sebagai Ajang Menguatkan Tali Silaturahmi

4 Mei 2024 - 17:38 WITA

FOTO : Kunker Kapolda Sulsel di Mapolres Luwu Timur

4 Mei 2024 - 17:16 WITA

Kunjungan Perdana di Luwu Timur, Kapolda Sulsel Apresiasi Pembangunan Mapolres Lutim

4 Mei 2024 - 17:05 WITA

Trending di KABAR PEMDA
Exit mobile version