- Laporan : Mda
- Editor : Rifal
MAKASSAR,Timuronline – Belum genap empat bulan bertugas sebagai pejabat Gubernur Sulawesi Selatan, Soni Sumarsono didemo para ibu. Pasalnya, itu gara- gara anak-anak mereka berebut mau masuk SMA favorit, SMA Negeri 17 Makassar.
” Saya sampai berkeringat hadapi demo para ibu di rumah jabatan hingga pukul 24.00. Ini lebih repot dibandingkan menghadapi demo bapak-bapak,’’ cerita Soni Sumarsono ketika menyambut kedatangan anggota Komisi X DPR RI di Kantor Gubernur Sulsel, Senin (30/07/18) petang.
Demo tersebut lantaran adanya mental sekolah favorit di tengah masyarakat. Mereka yang demo di rumah jabatan itu, rata-rata anaknya mau masuk sekolah favorit, karena menganggap kalau lulusan itu pasti diterima di perguruan
tinggi negeri. Dengan sistem zonasi itu, tidak ada lagi sekolah favorit. Kini SMA favorit ditiadakan.
Akibat adanya SMA favorit itu dan peminatnya berjubel, beberapa SMA yang lainnya kurang peminatnya. Jalan keluarnya terpaksa dibuka pendaftaran ulang. Mengenai masalah pariwisata yang menjadi salah satu bidang Komisi X, kata Soni Sumarsono, belum dikemas dalam satu kesatuan. Saat ini sistem paket wisata ini sedang digodok. Dia memberikan contoh, dengan ketiadaan pesawat yang terbang ke Tana Toraja, untuk memaketkannya dengan destinasi lain di Sulsel sulit.
Kalau harus terbang ke Palopo dengan maskapai yang tersedia sekarang ini, wisatawan membutuhkan jalan darat dua jam untuk tiba di Tana Toraja.
” Ini perlu dukungan Komisi X,’’ ujar Soni Sumarsono yang bekerja tanpa wakil gubernur tersebut. (Redaksi).