Dinkes Lutim Kalibrasi Alat Kesehatan di Seluruh Puskesmas

Laporan : Rs

Editor     : Rd

LUWU TIMUR,Timuronline – Dinas Kesehatan Kabupaten Luwu Timur melakukan kalibrasi alat kesehatan di seluruh puskesmas yang ada di Luwu Timur.

Kegiatan kalibrasi sendiri dibagi atas tiga zona atau kluster. Kluster 1 meliputi Puskesmas Wasuponda, Nuha, Wawondula, Timampu, Mahalona dan Puskesmas Bantilang

Sementara untuk kluster ke-dua meliputi Puskesmas Malili, Lampia, Lakawali dan Puskesmas Angkona. Untuk kluster ke-tiga meliputi Puskesmas Wotu, Burau, Kalaena, Mangkutana, Tomoni serta Puskesmas Tomoni Timur.

” Ada tiga kluster kalibrasi diseluruh puskesmas. Namun demikian pelaksanaannya hanya ada tiga tempat yang menjadi titik kalibrasi,” Ungkap Kadis Kesehatan, Rosmini Pandin melalui rilisnya, Jumat (11/12/2020).

Sementara itu, Kepala Puskesmas Malili, Hasnah mengungkapkan mulai hari ini kalibrasi diadakan di Puskesmas Malili

” Untuk kluster 2, kalibrasi bertempat di Puskesmas Malili,” Katanya.

Perlu diketahui,  Berdasarkan Permenkes No. 75 tahun 2014 Peralatan kesehatan di Puskesmas harus memenuhi beberapa persyaratan diantaranya standar mutu, keamanan, keselamatan, memiliki izin edar sesuai ketentuan peraturan perundang undangan serta diuji dan dikalibrasi secara berkala oleh institusi penguji dan pengkalibrasi yang berwenang.

Kalibrasi merupakan Kegiatan peneraan untuk menentukan kebenaran penunjukan alat Kegiatan untuk menentukan kebenaran konvensional penunjukan alat ukur dengan cara membandingkan terhadap standar ukurnya yang tertelusur (traceable) ke Standar Nasional atau Internasional.

Kalibrasi alat kesehatan sangat  penting dilaksakanakan untuk mengetahui tingkat akurasi dan ketelitian peralatan yang diuji/dikalibrasi; mengetahui sejauh mana penyimpangan output yang dihasilkan dibandingkan dengan spesifikasi yang diberikan; menjamin keamanan dan keselamatan pasien/masyarakat, petugas/operator, maupun terhadap alat itu sendiri dari bahaya kebocoran radiasi dan arus listrik serta bahaya mekanik; menghindari kemungkinan kesalahan diagnosa dari alat yang digunakan, menunjang program pemeliharaan alat; dan menjaga kondisi alat tetap sesuai dengan spesifikasinya. (Red)