Menu

Mode Gelap
Prinsip 3P Jadi Acuan PT Vale Wujudkan Transisi Energi yang Berkeadilan Jayadi Nas : Mari Bekerja Wujudkan Hal Yang Baik Pimpin Apel Pagi, Ini Tiga Penekanan Pjs Bupati Luwu Timur Pjs Ketua TP PKK Lutim : Tetap Lanjutkan Program-program yang Telah Direncanakan Millenial Tahu Pembangunan, Pilih Budiman – Akbar Karena Prestasi Bukan Cuan Hilirisasi Pertanian dan Perkebunan Jadi Program Unggulan Budiman-Akbar untuk Meningkatkan Ekonomi Luwu Timur

PALOPO · 18 Apr 2018 06:10 WITA

Buntut Rekomendasi, Polisi Jaga Ketat Kantor Panwas Palopo

PALOPO,Timuronline – Ratusan personil kepolisian Polres Palopo dibantu TNI dan Brimob Pare-pare, Rabu (18/04/18) menjaga ketat Kantor Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Kota Palopo.

Penjagaan ketat ini sebagai buntut keluarnya surat rekomendasi Panwas terkait pemberitahuan tentang status laporan atau temuan ke Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Palopo untuk menindaklanjuti laporan Cawalkot nomor urut 1, H.M.Judas Amir.

Selain dijaga ketat, Kantor Panwas Palopo juga dipasangi kawat berduri atau barrier dan kendaraan Water Canon distand by-kan untuk mengantisipasi pergerakan massa yang rencanananya hari ini akan mendatangi Kantor Panwas.

” Pengamanan ditingkatkan dan diharapkan massa yang akan tiba sore nanti tidak melakukan aksi anarkisme,” Ujar Kapolres Palopo, AKBP.Taswin.

Sebelumnya, melalui selembar surat yang menggunakan formulir Model A.13 tertanggal 17 April 2018 yang ditandatangani langsung oleh Ketua Panwas Palopo, Syafruddin Djalal, Panwas Palopo meminta KPUD Palopo untuk menindaklanjuti surat tersebut.

Adapun pelanggaran yang diduga dilakukan H.M.Judas Amir yakni pelanggaran terhadap Pasal 71 ayat (2) UU No.10 Tahun 2016 Tantang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2015 Tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014 Tentang Pemilihan Gubernur, Bupati dan Walikota Menjadi Undang-Undang

Adapun bunyi pasal tersebut adalah Gubernur atau Wakil Gubernur, Bupati atau Wakil Bupati dan Walikota atau Wakil Walikota dilarang melakukan penggantian pejabat 6(enam) bulan sebelum tanggal penetapan paslon sampai dengan akhir masa jabatan kecuali mendapat persetujuan tertulis dari Menteri.

Lantas, Apakah H.M.Judas Amir yang juga calon petahana bisa didiskualifikasi atas dugaan kasus tersebut ?

Dalam Undang-Undang yang sama, dalam pasal 71 ayat (5) dijelaskan dalam hal Gubernur atau Wakil Gubernur, Bupati atau Wakil Bupati dan Walikota atau Wakil Walikota selaku petanaha melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), petahana tersebut dikenai sanksi pembatalan sebagai calon oleh KPU Provinsi atau KPU Kabupaten/Kota. (Redaksi)

Artikel ini telah dibaca 5 kali

badge-check

Penulis

Lainnya

Namanya Diusulkan Jadi Pj. Walikota Palopo, Sekda Lutim : No Comment

3 Agustus 2023 - 12:49 WITA

Sekda Luwu Timur

Di Peringatan HJL-HPRL, Gubernur Sulsel Berterima Kasih ke Bupati Lutim

24 Januari 2023 - 09:38 WITA

HJL-HPRL

Pemkab Luwu Timur Berduka, Pamong Senior Muhammad Zabur Berpulang

3 November 2022 - 22:19 WITA

Lagi, Atlet Taekwondo Sumbang Medali Emas Untuk Lutim

24 Oktober 2022 - 15:36 WITA

Tes Seleksi Panwaslu Kecamatan Kota Palopo Berlangsung Sehari Saja

16 Oktober 2022 - 10:52 WITA

Bupati Luwu Timur Canangkan Wewangriu Sebagai Desa Bersinar

13 Oktober 2022 - 20:27 WITA

Tim Pa’raga IAIN Kota Palopo Open Rekrutmen Sekaligus Bakti Sosial di Pantai Labombo

3 Oktober 2022 - 20:32 WITA

Trending di PALOPO