JAKARTA,Timuronline – Peredaran narkotika seperti sabu dan Pil PCC di Kabupaten Luwu Timur, mengundang keprihatinan berbagai elemen di daerah yang berada di ujung Propinsi Sulawesi Selatan ini.
Betapa tidak, dalam beberapa tahun terakhir kepolisian setidaknya telah mengungkap puluhan kasus dan menangkap para pengedar dan pemakai barang haram tersebut. Namun demikian, hal itu seakan tidak membuat jera para pengedar.
Bukan hanya penanganan melalui proses hukum, pihak kepolisian serta Badan Narkotika Kabupaten (BNK) Luwu Timur tak hentinya melakukan sosialisasi terhadap peredaran sabu di wilayah berjuluk Bumi Batara Guru ini. Namun, lagi-lagi hal itu seakan tidak menjadi senjata yang ampuh. Para pengedar masih leluasa menjalankan bisnis haram mereka.
” Dengan melihat kondisi Kabupaten Luwu Timur yang semakin hari semakin memprihatinkan dengan maraknya peredaran narkotika dan sejenisnya utamanya PIL PCC, sangat di butuhkan sharing program dari BNN (Badan Narkotika Nasional,red) untuk memgatisipasi hal tersebut,” Ujar Ketua BNK Lutim, Irwan Bachri Syam, Senin (26/03/18).
Menurut Wakil Bupati Lutim tersebut BNN RI telah memperlihatkan prestasi khususnya dalam penanganan tindak pidana peredaran narkotika di Indonesia.
” Maka tak salah kiranya, kalau BNK Lutim berguru disini (BNN,red). Setidaknya program-program BNN bisa kita terapkan di Lutim,” Harapnya
Sementara itu, Brigjen A.Hutabarat, Direktur Desiminasi Pencegahan BNN RI saat menerima kunjungan BNK Lutim mengucapkan terima kasih atas kunjungan BNK Lutim dalam rangka program study kaji ke Kantor BNN di Jakarta
” Tentunya kami akan siap sharing program dengan BNK Lutim sebagai upaya pemberantasan peredaran narkotika serta menekan angka pengguna narkotika,” Tutupnya. (Redaksi)