Menu

Mode Gelap
Dirjen Kemendes PDTT Kunker ke Luwu Timur Akbar Pesta Syukuran Bersama Jemaat Gereja POUK Sorowako Buka F-JPBL 2024, Wabup Akbar : Kita Harus Bangga Tinggal di Tana Luwu Dinas P2KB Lutim Gelar Genre Festival Bupati Lutim Ikut Sosialisasi Tahapan Pilkada di Makassar Sufriaty Budiman Hadiri Puncak peringatan HKG ke 52 dan Jambore Nasional Kader PKK Tahun 2024

NASIONAL · 29 Jul 2018 14:34 WITA · Waktu Baca

ACT Kirimkan Tim Medis untuk Korban Gempa Lombok

Perbesar

  • Laporan : Muh. Ervin Saputra
  • Editor     : Gusti Oka

Gempa yang terjadi di pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat, membuat masyarakat panik dan ketakutan. Gempa terjadi pada Pagi hari, sekitar pukul 05.47 WIB Minggu, (29/7/2018). Guncangan gempa keras dengan magnitudo 6,4 SR selama 10 detik itu memicu kerusakan yang cukup parah di sebagian besar wilayah Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat. Tak hanya kerusakan infrastruktur, namun juga menimbulkan korban jiwa akibat tertimpa runtuhan.
 
Dilansir dari data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), gempa Lombok  pagi tadi menyebabkan sedikitnya 10 korban tewas. Sementara jumlah korban luka mencapai angka 40 orang.
 
Lalu Alfian dari Tim Aksi Cepat Tanggap (ACT) NTB mengatakan, pendataan masih terus dilakukan di wilayah paling dekat dengan episentrum gempa. “Angka korban jiwa dan korban terluka masih akan terus bertambah. Sampai sore ini Tim ACT NTB dibantu sejumlah relawan terus bergerak melakukan pendataan,” kata Alfian.
 
Kebutuhan medis yang mendesak pasca gempa kuat 6,4 SR  pagi tadi, ACT mengerahkan sejumlah tim medisnya ke berbagai lokasi. Kabar terkini dari lokasi kejadian, relawan medis dikerahkan dari Masyarakat Relawan Indonesia (MRI) – ACT NTB menuju ke Lapangan Sajang, Sembalun, Lombok Timur.
 
Kusmayadi, Koordinator Emergency Response ACT mengatakan, Tim ACT dan MRI NTB bergerak bersamaan di dua wilayah terdampak paling parah, meliputi Lombok Timur dan Lombok Utara.
 
“Kami masih terus mengumpulkan data. Kabar yang masuk dari Lombok Utara, kerusakan cukup parah terjadi di Desa Anyar, Lombok Utara,” ujar Kusmayadi.
 
Lebih lanjut, olah data yang dilakukan Tim Emergency Respons ACT menujukkan, jumlah korban jiwa paling banyak berada di Kabupaten Lombok Timur.
 
“Sedikitnya data yang Kami pegang sekarang menunjukkan, delapan korban tewas berasal dari wilayah Lombok Timur. Dua korban tewas lainnya asal wilayah Lombok Utara,” papar Kusmayadi.
 
Untuk data korban luka-luka, data sementara Minggu (29/7/2018) sore, 10 korban luka berat dan 10 korban luka ringan berasal dari Lombok Timur. Sementara di Lombok Utara terdata 13 orang korban luka dirawat di di Puskesmas Senaru, dan tujuh orang lainnya dirawat di Puskesmas Bayan. (Red)
Artikel ini telah dibaca 1 kali

Penulis

Baca Lainnya

Sufriaty Budiman Hadiri Puncak peringatan HKG ke 52 dan Jambore Nasional Kader PKK Tahun 2024

18 Mei 2024 - 19:37 WITA

Izin Operasi PT. Vale Diperpanjang Hingga Tahun 2035

15 Mei 2024 - 20:23 WITA

RUPSLB PT. Vale Tunjuk Emily Olson Sebagai Presiden Komisaris

28 Maret 2024 - 21:05 WITA

CEO Vale Indonesia Dapat Penghargaan Most Powerful Woman

8 Maret 2024 - 20:23 WITA

MIND ID, VCL dan SMM Tandatangani Perjanjian Jual Beli

27 Februari 2024 - 10:30 WITA

Trending di NASIONAL
Exit mobile version