Banyak pihak yang meragukan komitmen PT. Vale Indonesia Tbk dalam mendukung praktik pertambangan berkelanjutan. Vale dianggap akan meninggalkan kerusakan alam yang cukup parah pasca tambang nantinya.
Namun tudingan tersebut, mungkin tidak berdasar sebab perusahaan tambang yang berada di tiga wilayah (Blok Sorowako, Bahodopi dan Pomalaa) ini dinilai sebuah perusahaan yang memiliki komitmen besar akan hal tersebut.
Hal itu dibuktikan salah satunya dengan adanya Fasilitas Pembibitan Moder atau yang biasa disebut dengan Modern Nursery. Fasilitas Pembibitan atau juga biasa dikenal dengan nama Kebun Bibit ini dibangun PT. Vale Indonesia sejak tahun 2006 silam di Sorowako, Kecamatan Nuha, Kabupaten Luwu Timur.
Nursery sendiri dibangun sebagai bentuk investasi akan pembangunan yang berkelanjutan. Dengan luasan awal wilayah 2,5 Hektar, fasilitas pembibitan ini mampu memproduksi sebanyak 700 ribu bibit pohon pertahunnya dan mampu memback-up proses rehabilitasi di atas lahan seluas ratusan hektar.
Pun demikian dengan jenis pohon yang bisa dikembangbiakkan. PT. Vale Indonesia yang tercatat memiliki luas lahan (berdasarkan Kontrak Karya) konsesi seluas 118.017 Hektar yang meliputi Sulawesi Selatan (70.566 hektar), Sulawesi Tengah (22.699 hektar) dan Sulawesi Tenggara (24.752 hektar), berhasil mengembangbiakkan ratusan jenis pohon mulai dari jenis tanaman endemik hingga tanaman lokal.
Melalui fasilitas pembibitan ini, PT. Vale Indonesia mampu mengimplementasikan perlindungan terhadap keanekaragaman hayati melalui pengembangan tanaman lokal dan tanaman endemik.
Adapun pembibitan PT. Vale dilengkapi dengan Germination House Cutting atau area penanganan media tumbuh. Kemudian Greenhouse yang meliputi Germination House dan Cutting House, Shade Area atau area pengatur cahaya, Propagation house, Mycorrhiza production, dan lain-lainnya.
Adapun jenis tanaman itu antara lain Nato (elaeocarpus culminicola), Bitti (Vitex Copassus), Kayu Angin (Usnea Thalsus), Sengon (Albizia chinensis), Manggis (garcinia spp) Ekaliptus, Buri (weinmannia blumei), Betau, Uru (Elmeria Sp), Eboni (Diospyros celebica) dan Buah Dengen (Dillenia serrata thunb) atau sejenis buah khas yang banyak tumbuh di Wilayah Sorowako serta masih banyak lagi jenis tanaman lainnya. Buah Dengen ini oleh masyarakat lokal, biasa dijadikan minuman.
Bibit yang berada di Nursery diantaranya pohon pionir lokal 10 jenis, pohon pionir aksotik 9 jenis, tanaman lokal berdaur panjang 29 jenis, tanaman eksotik berdaur panjang 1 jenis, multi ourpose tree species 13 jenis, cover crop 14 jenis dan jenis pohon pelindung dan jenis lainnya 6 jenis.
Selanjutnya, seluruh jenis tanaman ini akan digunakan untuk tanaman reklamasi pasca tambang PT. Vale Indonesia
Lantas, berapa hektar lahan pasca tambang yang sudah direklamasi ?
Menurut Reclamation Engineer PT. Vale Indonesia, Erlin, perusahaan sendiri masih akan melakukan proses reklamasi lahan seluas 293,4 Hektar (Data Juli Tahun 2022). Sementara lahan yang sudah direklamasi luasnya mencapai 119,25 hektar. Erlin mengatakan, setiap satu hektar lahan bekas tambang yang direklamasi akan ditanami sekitar 714 jenis pohon.
Hingga Juli 2023, PT. Vale Indonesia telah mereklamasi lahan bekas tambang seluas 3,580 Hektar (Ha) dari luas lahan konsesi yang telah dibuka (Opened Area) seluas 5,481 Ha (Data Januari 2023).
” PT. Vale Indonesia tentunya akan terus menjaga komitmen terhadap pertambangan berkelanjutan. Salah satunya adalah upaya untuk tetap menjaga lingkungan dengan mereklamasi lahan bekas tambang dengan penanaman kembali tanaman atau pohon yang kita ambil dari fasilitas pembibitan yang kita punya,” Kata Erlin
Lagi, Vale Bangun Nursery di Wilayah Pomalaa
Bahkan bukan hanya di wilayah Sorowako saja, untuk terus mendukung komitmen keberlanjutan itu, PT. Vale Indonesia kembali membangun Nursery di wilayah Pomalaa, Kabupaten Kolaka, Propinsi Sulawesi Tenggara (Sultra).
Dalam sebuah kesempatan, PT Vale telah melaksanakan groundbreaking dimulainya pembangunan pusat pembibitan tersebut.
Presiden Direktur, PT. Vale Indonesia, Febriany Eddy dalam kesempatan itu mengungkapkan pembangunan Nursery di Pomalaa lagi-lagi sebagai wujud perusahaan untuk mendukung praktek pertambangan berkelanjutan atau Sustainable Mining Practices
“ Fasilitas nursery ini hadir sebagai wujud kolaborasi perusahaan, pemerintah dan masyarakat bersama mitra PT Vale. Kami tidak hanya memulai pembangunan fisik sebuah Nursery, tetapi juga mewujudkan komitmen kami untuk mendukung masa depan berkelanjutan. Kami percaya bahwa tumbuh bersama masyarakat lokal dan alam adalah kunci untuk mencapai tujuan ini,” katanya.
Dari informasi yang diterima, Nusrsery Pomalaa akan dibangun di lahan seluas 5 hektar dengan kapasitas 1 juta bibit tanaman per tahunnya. Bibit-bibit itu dipersiapkan untuk mereklamasi lahan pasca tambang di area IGP Pomalaa, serta kebutuhan reklamasi lainnya di Kabupaten Kolaka, baik oleh masyarakat, instansi pemerintah, swasta, dan lainnya untuk mendorong penghijauan.
Dalam area Nursery juga akan dikembangkan ratusan jenis bibit tanaman pionir dan tanaman endemik wilayah Sulawesi Tenggara yang akan menunjang kelestarian keanekaragaman hayati, pengembangan ekonomi lokal dan penelitian pengembangan tanaman.
Adapun bibit yang akan dikembangkan merupakan pohon lokal, termasuk pohon endemik, yakni: Kolaka (Syzygium), Kalapi (Kalappia celebica Kosterm), kuku (Pericopsis mooniana) dan Angrek sorume (Dendrobium utile)
Dari sekian komitmen yang telah dijalankan, PT. Vale Indonesia berhasil meraih beberapa penghargaan (Tahun 2022) diantaranya Penghargaan IICD Corporate Governance Award sebagai perusahaan yang mampu mengimplementasikan tata kelola perusahaan dengan baik.
Kemudian Sustainable Business Awards (SBA). Torehan penghargaan ini tak lepas dari praktik praktik berkelanjutan yang dijalankan PT Vale dalam operasinya. SBA diselenggarakan oleh Global Initiatives dengan menggandeng PricewaterhouseCoopers (PwC), Indonesia Business Council for Sustainable Development (IBCSD), dan Indonesia Business Coalition for Women Empowerment (IBCWE). Tahun 2022 ini merupakan penyelenggaraan SBA ke-10.
Ada juga, CSR dan Pembangunan Desa Berkelanjutan Awards 2022, Aditama Award 2022, Memenangkan Tiga Kategori di ISDA Award 2022 serta sederat penghargaan lainnya
(Rifal)