LUWU TIMUR,Timuronline – Banyak yang bilang “Indonesia Mini” itu sebenarnya ada di Kabupaten Luwu Timur. Sangat beralasan, berbagai suku, budaya dan agama, mulai dari Bugis, Makassar, Bali, Jawa, Toraja, Mandar, Pamona bahkan Madura ada di kabupaten termuda di Sulawesi Selatan ini.
Namun potensi konflik yang biasanya lahir dari perbedaan suku, rupanya tak terjadi. Imbasnya, polisi sebagai garda terdepan untuk menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat pun tak terlalu pusing dengan kondisi tersebut.
Hal itupulah yang diungkapkan Kapolres Luwu Timur, Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Leonardo Panji Wahyudi saat memberikan sambutan dihadapan Jajaran Pemerintah Daerah Luwu Timur, Unsur TNI, Tokoh Agama, Ketua PN Malili serta Kepala Kajari Luwu Timur di acara Syukuran HUT Bhayangkara Ke-72 di Mapolres Luwu Timur, Rabu (11/07/18).
” Kabupaten Luwu Timur adalah daerah yang patut kita syukuri, khususnya dari segi keamanan. Disini masyarakatnya aman, hidup tenteram dan damai,” Ungkapnya
Dia menambahkan, bukan hanya kepolisian, namun terciptanya situasi kamtibmas yang aman dan kondusif berkat kerjasama dari semua elemen masyarakat khususnya para tokoh budaya dan agama yang selalu menjaga soliditas antar pemeluk agama yang satu dengan yang lain.
” Saya mengucapkan terima kasih kepada seluruh masyarakat Luwu Timur yang telah membantu pihak kepolisian, Mari sama-sama kita jaga daerah ini agar tetap aman dan damai,” Harapnya (Redaksi)