Laporan : Rd
Foto : Kondisi Gor Malili Beberapa Tahun Lalu, kondisinya kini rusak parah
LUWU TIMUR,Timuronline – Peningkatan prestasi olahraga di suatu daerah salah satunya bergantung dari sarana dan prasarana yang dimiliki daerah tersebut. Jika sarana olahraga yang dimiliki tidak memadai, boleh jadi prestasi olahraga di wilayah tersebut melempem.
Di Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan sendiri sarana olahraga masih minim. Masih terngiang dalam ingatan, pembangunan Stadion Sepakbola yang terhenti di tengah jalan akibat penyalagunaan anggaran hingga miliaran uang rakyat hangus sia-sia, sisa pekerjaan bangunan pun terlihat sudah seperti bangunan peninggalan jaman perang.
Asa muncul tatkala pada waktu itu, Pemerintah melalui anggaran pusat membangun Gedung Olahraga (Gor) yang terbilang cukup mewah yang berlokasi tak jauh dari pembangunan Stadion Sepakbola. Namun lagi-lagi, pembangunan gor tersebut tak sesuai angan-angan masyarakat.
Pasalnya, kini bangunan sarana olahraga yang diberi nama Gor Luwu Timur tersebut kondisinya sangat memperihatinkan, bahkan masyarakat menilai gor tersebut sudah tak layak pakai.
Sangat beralasan, jika melihat kondisi gor tersebut, kerusakan terjadi hampir disetiap sudut. Pertama, kursi tribun tak satupun terpasang dan nampak berhamburan. Belum lagi dinding gor yang jebol dan hanya ditutup anyaman tali. Selanjutnya, pintu gor yang sudah raib serta sampah yang bertumpuk dalam gor.
Tidak sampai disitu, toilet bangunan yang terdapat di setiap sudut, tak satupun yang layak, bahkan sudah rusak dan dipenuhi sampah
” Kami tidak tahu apakah ini karena kelalaian warga yang menggunakan gedung itu, apakah bangunan memang yang tidak sesuai spesifikasi ataukah tidak adanya perhatian pemerintah. Yang jelas kami prihatin melihat kondisinya,” Ujar Rahman, salah seorang warga Malili.
” Kami berharap ada sedikit perhatian pemerintah, apakah bangunan itu direhab atau bagaimana sehingga kita warga juga bisa memanfaatkannya,” Harapnya
Kepada Timuronline, Jumat (14/09/18) Kepala Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Kepemudaan dan Olahraga (Parbudmodora) Luwu Timur, H.Hamris Darwis mengungkapkan jika pemerintah terkendala atas kepemilikan asset olahraga tersebut.
” Sementara kita tunggu penyerahan atau hibah asetnya dari Kemenpora (Kementerian Pemuda dan Olahraga,red) ke pemda Lutim, karena kalau dibiayai dengan APBD kita, sementara masih asset pusat menjadi pelanggaran pengelolaan keuangan. Inshaa Allah dalam waktu dekat sudah selesai proses hibahnya dan segera dapat diperbaiki atau direhab,” Terangnya. (Redaksi)