Laporan : Rd
LUWU TIMUR,Timuronline – Seiring perkembangan dunia komunikasi, penyebaran berita yang belum terjamin kebenarannya atau berita hoax pun kerap kali kita temui melalui media sosial. Tak jarang berita hoax ini justru berdampak pada tingkat kepercayaan masyarakat dan kemudian ikut meng-share atau menyebarluaskannya.
” Hal itu tentunya membuat masyarakat terjebak dalam fenomena penyebaran hoax. Jika semua ekosistem bersatu, maka penyebaran hoax akan mudah diberantas dibandingkan upaya yang dilakukan secara masing-masing di lembaga atau komunitas dengan menggunakan teknologi informasi,” Demikian diungkapkan Bupati Luwu Timur, H.M.Thorig Husler saat membuka kegiatan Penyuluhan Literasi dan Diseminasi Informasi yang digelar Dinas Komunikasi dan Informatikan (Kominfo) Luwu Timur, Selasa kemarin.
Didepan para peserta penyuluhan termasuk siswa sekolah SMP dan SMA se-Lutim, Husler mengatakan, gerakan literasi digital menjadi amat penting dilakukan di Indonesia. Selain untuk menangkis segala jenis hoax, juga meluruskan informasi sesuai data dan fakta ke masyarakat.
” Harapan saya, tidak akan ada lagi kalangan masyarakat yang tidak mengetahui tentang informasi apapun, lantas menjadi terjebak. Hoax sangat berbahaya, hindari itu,” jelasnya.
Sementara itu, Ketua Panitia Pelaksana, Hayati Ilyas dalam laporannya mengungkapkan kegiatan ini bertujuan untuk menciptakan tatanan masyarakat dengan pola pikir yang kreatif dan tidak mudah termakan isu yang provokatif yang nantinya jadi korban hoax atau penipuan yang berbasis digital.
Pemateri dalam kegiatan ini adalah Kepala Bidang Informasi dan Komunikasi Publik, Yulianus, Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kab. Lutim, Satri, SE., Iptu Alimin Pammu dari Polres Luwu Timur, Kepala Bidang Aplikasi dan Informatika Dinas Kominfo Lutim, Agus Thobrani, S.Kom, Direktur Media online Luwuraya.com, Hasdar, dan Sulkifli Songkolotong dari Komunitas Literasi Malili. (Red/Ikp)